Apresiasi
terhadap para ulama yang selalu menjaga keutuhan NKRI, seperti KH Said Aqil dan
para Ulama lainnya yang tidak mempermasalahkan siapapun pemimpin Jakarta kerena
Itu adalah pilihan rakyat, karena demi Indonesia.
Namun ada juga yang mengatasnamakan ulama untuk membela Islam dan Al-Quran,
perlu diapresiasi juga jika itu benar, akan tetapi pada kenyataannya
kepentingan mereka sudah bergeser bukan lagi membela agama melainkan membela
Politik, bahkan diduga akan melakukan makar.
Masyarakat sudah mulai jenuh dengan cara-cara seperti itu, nampak terlihat
semakin hari Aksi Bela Islam secara kuantitas merosot jumlah pesertanya.
Hal tersebut disebabkan yang tadinya gerakan Aksi Bela Islam dan Al-Quran
dianggap rasional, sekarang ini benar-benar irasional syarat dengan kepentingan
politis.
Para Ulama jangan mau di adu domba, dan harus bersikap netral sehingga dapat
menjadi penyeimbang dan menjaga keutuhan NKRI.
Pasal penangkapan kelima orang , yaitu Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad
Al-Khaththath, Zainudin Arsyad, Irwansrah, Veddrik Nugraha alias Dikho, dan
Mar'ad Fachri Said alias Andre, berikan kesempatan kepada Polri untuk
membuktikannya.
Janganlah berkomentar serta memberikan pernyataan yang bernuansa
mengadudombakan ulama dan umat muslim, seperti kita lihat di dunia maya banyak
orang yang mendikotomikan ulama yang satu dengan yang lainnya pro salah satu
paslon.
Biarlah rakyat yang menentukan pilhannya siapa calon pemimpin di ajang
perpolitikan di Indonesia, mari kita kembali kemarwah Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan cintailan negeri ini sebagaimana pendahulu
kita telah memperjuangkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar