Rabu, 12 April 2017

18 Anggotanya Raih Penghargaan, Ini Strategi Kombes Arif Rachman Bongkar Peredaran Narkoba



Jakarta – Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Arif Rachman langsung angkat dua jempol melihat anggotanya mendapatkan penghargaan bergengsi dari Kapolda Metro Jaya lantaran berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional.
Menurut Arif, rekor 18 penyidik yang mendapatkan penghargaan ini tak terlepas dari pola kerja dan manajemen penyidikan yang berlangsung baik.
‎”Saat saya menjabat sebagai Kapolres sekitar tiga minggu yang lalu, saya langsung memotivasi anggota untuk bekerja secara profesional,” kata Arif
Tak sia-sia, upaya tersebut membuahkan hasil dan terbukti dengan keberhasilan membongkar tiga jaringan narkoba internasional, yakni jaringan Taiwan, Tiongkok, dan Jerman.
“Kalau anggota berhasil, tentu akan kami berikan penghargaan. Sebaliknya, kalau ada yang melanggar juga akan diberi sanksi sesuai dengan prosedur yang ada. Nah, dengan adanya pendekatan motivasi dan reward ini, akhirnya anggota terpacu. Alhamdulilah dalam waktu tiga minggu ini kami telah mengungkap kasus narkotika dalam skala besar,” tutur mantan Wakapolres Metro Jakarta Timur ini.

Pria yang juga menjabat sebagai komandan pasukan Asmaul Husna ini melanjutkan, pihaknya mempunyai strategi khusus dalam menangani segala bentuk kejahatan di bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia itu.
“Kami bentuk tim khusus yang menangani kejahatan antarnegara ini, selain narkoba, ada perdagangan manusia karena semua tahu kalau di bandara itu banyak permasalahan seperti TKI ilegal yang harus diselesaikan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan memberikan penghargaan kepada 18 penyidik Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta atas prestasi mereka. Pemberian ini berlangsung di halaman Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Rabu (12/4/2017) pagi.

Reward diberikan setelah aparat Reserse Narkoba Polres Bandara Soekarno Hatta berhasil menangkap dua warga Taiwan yang menyelundupkan 3,7 kilogram sabu melalui pesawat pada 5 April lalu. Kedua pelaku LCY dan HMW menyembunyikan barang haram itu boddy wrapping.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar