Sabtu, 29 April 2017

"MAY DAY" HARI KEMENANGAN BURUH YANG "DAMAI"



1 Mei diperingati sebagai hari buruh telah ditetapkan menjadi hari libur nasional oleh pemerintah pada 2013. Sepanjang tahun hari buruh ini tidak pernah lepas dari aksi unjuk rasa untuk menyuarakan hak-hak buruh.

Namun berbeda pada tahun 2017 ini , Menaker Hanif pada Indowarta.com ingin mengubah Hari Buruh 2017 atau biasa disebut hari buruh internasional ini menjadi karnaval pariwisata, ujarnya (26/4/17). 

Dengan hal tersebut diharapkan dapat mengubah kebiasaan menyambut hari buruh di Indonesia dan menambah daya tarik pariwista.
Senada dengan Presiden Seriktar Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea menyatakan pada Poskota.com peringatan buruh 2017 akan berbeda dengan tahun sebelumnya dan berjalan aman, kamis (27/4). 

Selanjutnya Andi menegaskan pada saat peresmian Rusun bersama Presiden Jokowi banyak perbedaan bentuk aksi may day tahun ini, para buruh nantinya akan melakukan parade kebudayaan (27/4). 

Berbeda dengan Ketua Konferensi Serikat Pekerja Indonesia(KSPI) Said Iqbal bahwa aksi may day tahun ini bukan karnaval kebudayaan, melainkan aksi turun ke jalan menyuarakan HOSJATUM.

HOSJATUM adalah Hapus Outsourcing dan pemagangan, Jaminan sosial di revisi : jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, Tolak Upah Murah :cabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015. "Jadi May Day is not holiday and is not tourism carnval," pada Tribunnews.com tambahnya (27/4).

Ada perbedaaan pendapat antara Presiden dan Ketua Konfrensi KSPI, yang satu menegaskan perayaan mayday tahun ini lebih kepada parade kebudayaan, sehingga citra pergerakan buruh positif , sedangkan Said Iqbal ingin tetap ujukrasa untuk menuntut 3 agendanya. 
Apabila melihat trackrecord-nya, Said Iqbal pada 2014 pernah ditulis “Politik Seputar Pemilu” bahwa aksi Said Iqbal dengan KSPI-nya bukan sekedar memperjuangkan nasib buruh. Tapi sudah ditunggangi pihak ketiga. Yaitu pihak yang punya kepentingan di pemilu 2014.
Apakah pada tahun ini juga sama sudah ditunggangi pihak ketiga, karena bertepatan dengan Pilgub 2017 atau persiapan menjelang Pilpres yang akan datang 2019.

Dengan demikian jangan jadikan aksi may day ini untuk tujuan politis, dan kaum buruh lebih baik memilih hal-hal yang bernuasa positif baik yang disarankan oleh Menaker Hanif maupun Presiden KSPI Andi daripada turun ke jalan menghabiskan energi yang tidak bermanfaat.

Jumat, 28 April 2017

Aktivis 98 : TANGKAP RIZIEQ SHIHAB !!


Jakarta – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) meminta kepada aparat Kepolisian untuk tidak melupakan berbagai macam kasus yang telah menjerat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Pasalnya, kasus itu sepertinya sudah tidak terdengar lagi dan bagaikan lenyap ditelan bumi.

Mulai dari kasus penghinaan simbol negara dengan menuding adanya simbol palu dan arit dimata uang yang baru, diduga menghina agama Kristen, menghina dasar negara Pancasila yang disebut Pancasila tempatnya dipantat, chat mesum yang membuat risih para orang tua dinegeri ini. Selanjutnya, kasus penghinaan terhadap budaya Sunda, kasus yang mengancam akan membunuh Pendeta-Pendeta Kristen untuk balas dendam insiden Tolikara, penghinaan aparat negara dan profesi Hansip dengan menyebut pangkat Jenderal otak hansip hingga jelang pencoblosan yang baru-baru ini dilaporkan ke Bareskrim.

“Negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang berusaha mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan. Tangkap kelompok yang anti Pancasila, negara harus terapkan equality before the law sekalipun itu sosok yang dianggap kontroversial Habib Rizieq Shihab,” ungkap Wasekjen Jari 98 Ferry Supriadi, hari ini.

Lebih lanjut, Ferry memastikan bahwa semua warga negara tanpa pandang bulu perlakuan hukumnya sama. Jangan sampai ada anggapan negara sengaja melakukan pembiaran terhadap Rizieq Shihab.

“Jangan biarkan juga Rizieq melakukan provokasi terus-terusan dan membuat gaduh negara. Polisi harus tegas, tangkap provokator-provokator yang buat gaduh negara. Oposisi dan kritisi boleh tapi ada etikanya, terlebih lagi yang bersangkutan menyandang status ulama. Publik menanti gebrakan Polisi untuk tindak tegas Rizieq Shihab,” sebut dia.

Dia pun mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu selamatkan Pancasila dan NKRI dari ideologi radikal yang telah berusaha merongrong kedaulatan Pancasila dan NKRI. Ferry juga mmendukung penuh jika pemerintahan Jokowi-JK memberangus keberadaan mereka melalui TNI/Polri.

“Mari ciptakan situasi kamtibmas yang benar-benar aman, nyaman dan kondusif. Masyarakat butuh kedamaian, mari rawat Kebhinnekaan dan rawat juga nusantara. Berangus, dan tindak tegas keberadaan kelompok yang memecah belah persatuan dan kesatuan,” tandasnya.

Terjerat Banyak Kasus, Polri Didesak Tangkap Rizieq Shihab


Jakarta - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia ’98 (Jari 98) menggelar unjuk rasa di Mapolda Metro Jaya, Jumat (28/4). Dalam orasinya, massa mendesak aparat Kepolisian menangkap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang diduga terjerat berbagai macam kasus.

Mulai dari penghinaan simbol negara dengan menuding adanya simbol palu dan arit di mata uang rupiah yang baru, penghinaan agama Kristen, penghinaan Pancasila hingga chat mesum dengan Firza Husein yang membuat risih para orang tua di negeri ini.

Tak hanya itu. Rizieq Shihab juga diduga melakukan penghinaan terhadap budaya Sunda, kasus yang mengancam akan membunuh Pendeta-Pendeta Kristen untuk balas dendam insiden Tolikara, penghinaan aparat negara dan profesi Hansip dengan menyebut pangkat Jenderal otak hansip hingga jelang pencoblosan yang baru-baru ini dilaporkan ke Bareskrim.

“Negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang berusaha mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan. Tangkap kelompok yang anti Pancasila, negara harus terapkan equality before the law sekalipun itu sosok yang dianggap kontroversial Habib Rizieq Shihab,” ungkap Wasekjen Jari 98 Ferry Supriadi di depan Polda Metro Jaya.

Ferry memastikan bahwa semua warga negara tanpa pandang bulu di mata hukum sama. Jangan sampai ada anggapan negara sengaja melakukan pembiaran terhadap Rizieq Shihab.

“Jangan biarkan juga Rizieq melakukan provokasi terus-terusan dan membuat gaduh negara. Polisi harus tegas, tangkap provokator-provokator yang buat gaduh negara. Oposisi dan kritisi boleh tapi ada etikanya, terlebih lagi yang bersangkutan menyandang status ulama. Publik menanti gebrakan Polisi untuk tindak tegas Rizieq Shihab,” tandasnya.

Karenanya, JARI 98 mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu menyelamatkan Pancasila dan NKRI dari ideologi radikal yang telah berusaha merongrong kedaulatan Pancasila dan NKRI. Ferry juga mmendukung penuh jika pemerintahan Jokowi-JK memberangus keberadaan mereka melalui TNI/Polri.

“Mari ciptakan situasi kamtibmas yang benar-benar aman, nyaman dan kondusif. Masyarakat butuh kedamaian, mari rawat Kebhinnekaan dan rawat juga nusantara. Berangus, dan tindak tegas keberadaan kelompok yang memecah belah persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.

Kamis, 27 April 2017

Mahasiswa Datangi Polda Desak Penjarakan Habib Rizieq



Kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Relawan NKRI mendatangi markas Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk mendesak penyidik segera menangkap pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab. Aksi ini menyusul munculnya sejumlah kasus yang diduga melibatkan Rizieq.

"Kami mendesak Polda Metro Jaya dan Polda Jabar segera melanjutkan proses hukum Habib Rizieq sampai dijebloskan hotel prodeo (penjara)," kata koordinator aksi, Gunawansyah, di Polda Metro Jaya, Selasa (25/4/2017).

Dia mendesak polisi jangan pandang bulu dalam menegakkan supremasi hukum.

"Jangan sampai ada anggapan negara sengaja melakukan pembiaran terhadap Rizieq Shihab. Jangan biarkan juga Rizieq melakukan provokasi terus-terusan dan membuat gaduh negara," katanya.

Sejumlah perwakilan mahasiswa diterima pejabat Polda Metro Jaya.

Setelah menyampaikan aspirasi, aliansi mahasiswa membubarkan secara tertib.

Saat ini, ada tiga kasus Rizieq yang sedang ditangani Polda Metro Jaya. Pertama, kasus penyebutan logo mirip palu arit dalam mata uang baru cetakan Bank Indonesia. Kasus ini sudah ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

Kedua, kasus dugaan penodaan agama Kristen. Ketiga, kasus dugaan penghinaan terhadap Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan.

Polda Jawa Barat juga menangani kasus Rizieq. Yaitu kasus dugaan penghinaan terhadap Pancasila dan pencemaran nama baik terhadap mantan Presiden Soekarno. Dalam kasus ini, status Rizieq sudah menjadi tersangka.

Rizieq juga dilaporkan masyarakat ke Polda Jawa Barat dengan tuduhan melakukan pelecehan terhadap budaya Sunda.

Selasa, 25 April 2017

MASYARAKAT MENUNTUT: BAGAIMANA KASUS RIZIEQ?


Kasus Rizieq Shihab  seperti ditelan bumi, banyak yang berpikir bahwa kasus yang menjerat Rizieq Shihab sudah dilupakan masyarakat ,  Rizieq Shihab adalah pentolan FPI yang sekarang ini banyak ditolak keberadaannya ditengah-tengah masyarakat.

Hendardi Ketua Badan Pengurus SETARA Institute mengatakan, penolakan terhadap FPI di Semarang pada Kamis (13/4/2017) dikutip dari Tribunnews.com, merupakan ekspresi penolakan warga atas ideologi dan pendekatan aktivitas FPI yang merongrong kamajemukan, Pancasila, dan dengan cara-cara kekerasan.

Belum lagi beberapa penolakan terhadap Rizieq dan FPInya dari berbagai daerah seperti Surabaya, Pontianak, dan Balikpapan.  Walapun sekarang Rizieq Shihab telah bermain di area politis yang belum lama ini terbongkar skandal Sex melalui akun #BaladaCintaRizieq.

Desakan dan tuntutan publik untuk mengusut  tuntas kasus Rizieq Shihab termasuk Kasus Chat Sexnya  sekarang ini,  semakin hari semakin menguat dan datang bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja.

Akan tetapi Ulama, pemimpin pesantren, dan masyarakat pun mulai menggeliat,  karena saat ini Polri terlihat mempetieskan kasus-kasus yang menjerat Rizieq Shihab. (bisa baca beberapa media mainstream). Sebagaimana Syaiful pada akun twiternya mengatakan “ Rizieq Shihab kebal hukum” jika polri tidak menindaklanjuti, padahal Negara Indonesia adalah negara Hukum yang disebut “Rule of Law”. 
Pendapat ahli  A.V. dicey konsep negara hukum yang disebut rule of law mengandung tiga arti penting. Pertama, absulitisme hukum (the absolute predominance of law) menentang pengaruh dari arbitrary power serta meniadakan kesewenang-wenangan,  Kedua persamaan dihadapan hukum (equality before the law), ketiga konstitusi bukanlah sumber tetapi merupakan konsekuensi dari hak-hak individu yang dirumuskan dan ditegaskan oleh peradilan.

Menyoal tentang persamaan dihadapan hukum (equality before the law), publik mendesak agar perlakuaan terhadap kasus Rizieq Shihab sama dengan masyarakat yang lainnya, jangan karena didukung basis massa FPI yang besar, lalu hukum menjadi tumpul terhadap dirinya.

Wakajen Jari 98 Feri Supriyadi menegaskan pada detikIndonesia.com “Negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang berusaha mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan”. Tangkap kelompok yang anti Pancasila, negara harus terapkan equality before the law sekalipun itu sosok yang dianggap kontroversial Habib Rizieq Shihab,” (22/4/17).

Desakan publik di atas mengisyarakatkan Polri jangan ragu mengambil keputusan, utamakan keselamatan negara Indonesia. Apa kita semua mau Indonesia terpecah belah atau dijajah kembali, apakah kita semua mau seperti Negara-Negara Timur Tengah dimana perang tidak pernah berhenti” dan rakyat susah,  “Think Smart”.

Senin, 24 April 2017

DAFTAR NEGARA YANG MELARANG HIZBUT TAHRIR*


1. Bangladesh melarang pada 22 Oktober 2009, karena mengancam kehidupan damai di negara itu
2. Mesir melarang pada 1974, setelah dianggap terlibat upaya kudeta dari sekelompok anggota militer
3. Kazakhstan melarang pada 2005
4. Pakistan melarang pada 2003
5. Rusia melarang pada 1999 sebagai "Organisasi Kriminal", dan pada tahun 2003 sebagai "Organisasi Teroris"
6. Tajikistan melarang pada 2001
7. Kirigistan melarang pada 2004, secara umum Hizbut Tahrir dilarang di negara2 Asia Tengah
8. China melarangnya dan menjulukinya sebagai "teroris"
9. Di Malaysia, pada 17 September 2015 Komite Fatwa Negara Bagian Selangor menyatakan Hizbut Tahrir (HT) sebagai kelompok menyimpang, dan mengatakan siapapun yang mengikuti gerakan Pro-Khilafah akan menghadapi hukum
10. Di Denmark, kegiatannya menolak lembaga2 demokratis membuatnya beberapa kali bermasalah dengan hukum
11. Di Perancis dan Spanyol pada 2008 HT dianggap organisasi illegal dan pihak berwenang mengawasinya dengan ketat.
12. Jerman melarangnya pada 2006 oleh mahkamah agung karena dianggap anti-semit
13. Suriah melarangnya antara 1998-1999
14. Di Turki, HT secara resmi dilarang, namun tetap beroperasi. Pada 2009 polisi Turki menahan 200 orang karena diduga menjadi anggota HT
15. Pemerintah Libya era Muammar Qaddafi menganggap HT adalah organisasi yang menimbulkan kegelisahan
16. Dinegara asalnya, Yordania, HT sampai sekarang masih menjadi organisasi terlarang
17. Di Arab Saudi, HT dilarang, kritik tajam HT terhadap sistem pemerintahan Arab Saudi terus dilontarkan hingga sekarang
18. Pada 2007, perdana menteri negara bagian New South Wales-Australia berusaha melarang HT, namun dihalangi oleh Jaksa Agung atas nama demokrasi
19. Pemerintah Tunisia telah meminta pengadilan militer untuk melarang HT karena dianggap merusak ketertiban umum.

_____
KAPAN DI INDONESIA⁉⁉

https://www.youtube.com/watch?v=6d6LFuN1dow&feature=share

10 Sesat Pikir Hizbut Tahrir



Bagi sebagian umat Islam, retorika Hizbut Tahrir tentang mengembalikan kejayaan Islam melalui sistem kepemimpinan Khilafah mungkin terkesan menarik. Namun kalau dipelajari, sistem pemerintahan yang ditawarkan sebenarnya mengandung banyak persoalan serius.


Berikut sejumlah cacat pikir sistem Khilafah yang ditawarkan HTI.

Pertama, HT memutlakkan konsep Khilafah sebagai satu-satunya model pemerintahan dalam Islam. Dalam konsep ini, HT tidak percaya bahwa Indonesia boleh berdiri independen sebagai sebuah negara bangsa. HT percaya bahwa kaum muslim Indonesia harus tunduk pada pemerintahan Khilafah dunia Islam di bawah seorang Khalifah yang mungkin saja berada di negara lain (misalnya di Arab Saudi atau di Iraq atau di tempat lain). Pemimpin pemerintahan di Indonesia harus tunduk pada Khalifah itu.

Kedua, sebagai konsekuensi dari pandangan pertama, HT tidak percaya pada konsep Negara Kesatuan RI yang berdaulat. Indonesia adalah bagian dari Khilafah Islam. Indonesia adalah semacam ‘negara bagian’ dari Khilafah. Bila Indonesia menolak keputusan Khalifah, pemimpin di Indonesia bisa diganti. Lebih buruk lagi, bila Indonesia tetap menolak setelah ada ancaman sanksi oleh Khalifah, Indonesia bisa diperangi.

Ketiga, HT tidak percaya pada Pancasila, pada UUD 45 dan segenap rujukan konstitusi negara Indonesia. HT tidak percaya pada demokrasi, tidak percaya pada pemilu. Bila saat ini HT menerimanya, itu hanya untuk sementara. Dalam bayangan HT, suatu saat nanti Indonesia harus diubah menjadi menjadi bagian dari Khilafah Islam.

Keempat, HT menomorduakan warga non-Islam. Dengan kata lain, HT diskriminatif. Dalam konsep Khilafah Islam yang dibayangkan HT, kaum, non-Islam adalah warga kelas dua. Melalui jargon izzul Islam wal muslimin (kejayaan Islam dan orang-orang Islam), HT menganakemaskan kelompok Muslim seraya menganaktirikan kelompok yang lain. Ini tidak berarti warga non-Islam tidak mendapat pelayanan pendidikan, sosial, ekonomi, dan sebagainya. Tapi kaum non-muslim tidak memiliki hak politik yang sama, misalnya dalam hal memilih pemimpin.

Kelima, dalam Khilafah yang dibayangkan HT, kalaulah ada partai politik, maka partai politik itu haruslah berupa partai politik Islam. Kalaulah ada pemilu, pemilu tersebut hanya boleh diikuti umat Islam.

Keenam, pemilu pada dasarnya hanyalah pilihan terakhir. Yang ideal dalam pola pemilihan pemimpin adalah pemilihan melalui keputusan organisasi semacam majelis alim-ulama yang mempersatukan para ulama dan cerdik pandai. Dalam hal ini setiap negara yang menjadi bagian dari Khilafah (misalnya saja Indonesia, Malaysia, Brunei, Iraq dan seterusnya) akan mengajukan nama para calonnya yang akan ditetapkan semacam Majelis Sentral Alim Ulama di pusat Khilafah.

Ketujuh, HT tidak percaya pada parlemen yang mengendalikan Khalifah dan pemerintah. Dalam konsep HT, begitu seorang pemimpin terpilih dan dibaiat (disumpah), seluruh rakyat dalam Khilafah harus tunduk dan percaya padanya. Si pemimpin kemudian harus menjalankan kepemimpinan dengan senantiasa merujuk pada Syariah. Ia lah yang menunjuk para pembantunya, termasuk menunjuk pemimpin di setiap daerah yang menjadi bagian dari Khilafah.

Kedelapan, dalam konsep ini seorang Khalifah tidak memiliki batas waktu kepemimpinan. Dia baru diganti kalau wafat, tidak lagi melandaskan kepemimpinannya pada Syariah atau memimpin dengan cara yang zalim. Bila ia melanggar Syariah, ia boleh ditumbangkan dengan kekerasan.

Kesembilan, selama ia masih memimpin berdasarkan Syariah, keputusan Khalifah tidak boleh tidak dituruti. Rakyat dan para alim ulama, kaum cerdik pandai, bisa saja memberi masukan, namun keputusan terakhir da di tangan Khalifah. Mereka yang berani tidak taat akan dianggap sebagai melakukan pembangkangan. Dan mereka yang membangkang bisa dihukum mati.

Kesepuluh, HT anti-keragaman hukum. HT menganggap tidak perlu ada UU yang dibuat oleh para wakil rakyat. HT percaya Syariah saja sudah cukup. Namun bila memang ada kebutuhan untuk mengeluarkan peraturan, Khalifah dan pembantu-pembantunya dapat saja membuat peraturan yang mengikat seluruh warga.

Itulah setidaknya sepuluh persoalan serius dalam tawaran konsep Khilafah menurut HT yang jelas-jelas bertentangan dengan gagasan NKRI dan demokrasi. Masih ada yang tertarik?

Ketua Umum MUI : Indonesia Itu Republik, Tak Cocok Lagi Bicara Khilafah


Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengatakan Khilafah tidak cocok di Indonesia karena negara Indonesia sudah berbentuk republik.

“Indonesia kan sistemnya republik, pilar kebangsaan yang disepakati. Kita tak perlu bicara khilafah, sudah tak ada lagi,” kata Ma’ruf Amin usai pembukaan Kongres Ekonomi Umat tahun 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Kiyai Ma’ruf menegaskan bahwa tokoh Indonesia dari mahzab apapun telah menyepakati sistem yang dipakai saat ini dan munculnya sistem baru justru akan menimbulkan gejolak baru.

“Sudah selesai kesepakatannya, sudah selesai. Ini kan gaduh karena ada kelompok baru yang inginkan sistem lain,” kata Ma’ruf menanggapi rencana penyelenggaraan “International Khilafah Forum” di Jakarta.

Dalam pemberitaan sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya menegaskan tidak akan mengizinkan kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terkait penyelenggaraan “International Khilafah Forum” di Jakarta.

“Pada prinsipnya Polda Metro Jaya tidak mengizinkan kegiatan itu sampai sekarang belum ada izin,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Sabtu.

Argo menyatakan kepolisian telah menganalisa dan mengevaluasi potensi dari kegiatan tersebut sehingga tidak akan mengeluarkan izin.

“Kegiatan mengumpulkan banyak masyarakat, kepolisian evaluasi kegiatan itu kira-kira bagaimana (potensinya),” tutur Argo.

Bahkan Argo mengaku Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya memiliki data terkait kegiatan tersebut namun tidak dijelaskan secara detail.

Dalam media sosial tersebar undangan mengenai diselenggarakannya acara International Khilafah Forum yang digelar di Gedung Balai Sudirman Tebet Jakarta Selatan pada Minggu (23/4) pukul 19.30 WIB hingga 23.00 WIB.

Minggu, 23 April 2017

POLITISASI ISLAM ALA RIZIEQ SHIHAB DIPUTARAN KE II PILGUB DKI


Belum lama ini, 19 maret 2017 Rizieq Shihab berkhutbah di lapangan Ahmad Yani yang pada awalnya menyampaikan bahwa dia tidak bermaksud melecehkan Pancasila, Makar, dan Anti Pemerintah. Namun pengantar ceramah yang bagus itu, tetap saja penghujungnya bernuansa politik “ Pilkada DKI Adalah Soal Membela Agama”. 

Rizieq Shihab menyampaikan sekarang bukan masalah Anis dan Ahok, tapi antara ”Penista Agama dan pembela agama”. Walaupun lama tak muncul setelah kasus perzinahan antara Rizieq Shihab dan Firza Husein viral di media sosial, sekali muncul tetap membawa roh kebencian dan memecah belah umat.

Habib Rizieq menegaskan hari pencoblosan Pilkada DKI, 19 April 2017 bukan hanya soal politik semata. Tetapi juga pertarungan antara pembela agama dengan penista agama dan para pendukungya (JPNN.COM), dan gerakan lainnya adalah “Tamasya Almaidah“ yang pada intinya sama adalah mencampuradukan agama dan politik.

Apa latar belakang Rizieq berkhutbah seperti itu, analisa kami mungkin ada dendam pribadi terhadap Ahok. Namun kiranya Rizieq Shihab yang terhormat jangan memecah belah dan mencampuradukan antara “Agama dan Politik” atau “Dendam Pribadi dengan Agama”. Karena akibatnya negara kita sediri yang akan hancur dan merugi serta menanggung akibatnya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal (dan beramah mesra antara satu sama lain). Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujarat-ayat13).

Apabila kita melihat Firman Tersebut, niscaya Allah SWT memerintahkan kita untuk jaga persatuan, persahabatan, dan kerukunan antara sesama manusia. Dalam pada itu "Rasul pernah membentuk kontrak politik dengan semua unsur, dengan semua komponen masyarakat melalui Piagam Madinah untuk mempersatukan, untuk kesatuan. Ini jelas sekali bahwa ajaran Islam, umat Islam menghargai kemajemukan suku, kemajemukan golongan, beraneka macamnya agama," kata Presiden (9/01/17 Bergelora.com).

Pada akhirnya kita harus bersatu padu untuk Indonesia, bagi yang senang memecah belah (Rizieq Shibab) alangkah baiknya bertaubat dan lebih baik anda mengajarkan umat muslim untuk memiliki ahlaq yang baik dalam mengisi pembangunan di Indonesia ini. Berhentilah mengintimadasi politik dengan membawa-bawa nama Agama, umat Islam sudah tahu siapa anda sebenarnya.

TENTANG KASUS NOVEL BASWEDAN, INI KATA PRAKTISI HUKUM SEKJEN MADANI




Jakarta - Praktisi Hukum M Zakir menjelaskan, dalam menangani sebuah perkara hukum seperti halnya kasus Novel Baswedan, polisi punya Standard Operating Procedure (SOP). Ada hal-hal teknis yang publik tidak boleh menyimpulkan bahwa polisi tidak reaktif.

“Proses hukum di kepolisian itu kan jelas, lebih dulu dilakukan penyelidikan, ketika ada dugaan pelaku yang ditemukan otomatis penyelidikan akan ditingkatkan,” ujar Zakir lewat sambungan telpon hari ini.

Jika dalam pemeriksaan ternyata orang yang diduga pelaku tidak terbukti itu sah-sah saja. Sebab untuk menetapkan pelaku tidak hanya berdasarkan asumsi atau pendapat semata, tapi harus sesuai dengan peristiwa hukum yang terjadi di TKP.

“Kalau sudah ada yang diperiksa kemudian penyidik tidak bisa menetapkan tersangka pada yang bersangkutan, berarti patut diduga memang dia bukan pelaku yang dimaksud. Mana mungkin dipaksakan. Maka jika atas dasar itu publik menilai kerja polisi tidak cepat atau ragu-ragu atau dianggap tidak jalan proses hukumnya, itu keliru juga,” urai Zakir.

Karenanya, Sekjen Majelis Advokat Muda Nasional Indonesia (Madani) ini meminta publik atau bahkan KPK untuk bersabar. Menurutnya, ketika polisi menerima laporan, kemudian menindak lanjuti, bahkan sudah ada yang diperiksa meski tidak terbukti sebagai pelaku merupakan bentuk respon aktif yang dilakukan penyidik kepolisian dalam menyikapi kasus Novel.

“Kita tunggu saja, saya yakin polisi punya tangung jawab yang besar, punya tanggung jawab moral dalam mengungkap perkara ini,” tutup Zakir.

Sabtu, 22 April 2017

POLISI TEGASKAN DUA ORANG DI FOTO BUKAN PENYERANG NOVEL


Jakarta - Polisi menegaskan bahwa dua orang yang diperiksa karena diduga pelaku penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bukanlah pelaku penyerangan. 
"Perkembangan kasus ditangani PMJ (Polda Metro Jaya), masalah beredarnya foto di media, diduga pelaku penyiraman korban Novel, Polda Metro Jaya telah berhasil temukan dua orang yang fotonya beredar, diduga pelaku penganiayaan. Tadi malam bisa diyakini, kedua orang yang kami amankan ini bukan tersangka pelaku penyiraman. Ada beberapa fakta, kedua orang ini bernama Muklis dan Hasan," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono di Jakarta, Sabtu (22/4/2017). 
Ia menerangkan, pada 11 April 2017 lalu, kedua orang tersebut tidak ada di tempat kejadian perkara (TKP) penyerangan terhadap Novel Baswedan
Untuk Hasan ada di Malang, mulai 6 hingga 13 April 2017, dan ada tiket yang sudah dibuktikannya saat pemeriksaan, penyidik pun sudah cek langsung ke Malang dan ternyata memang benar yang bersangkutan berada di sana. 
Lalu Muklis ada di Tambun, Bekasi, Jawa Barat, rumah saudaranya. "Kami cek ke Tambun, apa benar ada di rumah saudara, semua kami periksa dan memang benar," ujarnya. 
Ia menyampaikan bahwa foto Muklis dan Hasan beredar, ditemukan karena saksi Yono yang rumahnya berada dekat dengan Novel memotret Hasan pada 14 Maret 2017 dan Muklis pada 28 Februari 2017. 
Hasan dan Muklis berprofesi sebagai 'mata elang', keduanya dibayar perusahaan leasing untuk mencari motor yang cicilannya menunggak. 
"Mereka tugas cari kendaraan cicil gak lancar pembayaran, yang diduga sebagai modus penggelapan, dan banyak kendaraan yang digelapkan di situ. Saya tegaskan lagi, kedua orang yang fotonya beredar di masyarakat, sekarang masih kami periksa dan Hasan serta Muklis bukan pelaku penyiraman," tuturnya. 
Terkait kronologis, peristiwa disiramnya Novel Baswedan dengan air keras terjadi di Jalan Deposito, depan Mesjid Al Iksan RT 03 RW 10, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (11/4/2017) pada pukul 5.10 WIB. 
Berawal pada saat korban usai melaksanakan salat subuh berjemaah di Mesjid Al Iksan, tiba-tiba korban dihampiri oleh dua orang laki-laki tidak dikenal, dengan gunakan kendaraan roda dua, belum diketahui jenisnya, langsung menyiram dengan gunakan air keras dan mengenai mukanya. 
Akibatnya bengkak di kelopak mata bagian bawah kiri dan berwarna kebiruan serta bengkak di dahi sebelah kiri dikarenakan terbentur pohon. 
Selanjutnya pelaku melarikan diri dan Korban dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading guna pertolongan.

Kamis, 13 April 2017

AKSI 194 BABAK FINAL UNTUK KEMENANGAN UMAT ISLAM!


Pilkada DKI Putaran kedua tinggal menunggu waktu 19/4/2017 adalah babak penentuan, siapakah yang akan mengusung kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017 – 2022.

Pada detik – detik terakhir kampanye kedua paslon nomor urut dua, Ahok – Jarot maupun paslon nomor urut tiga, Anies – Sandi.

Ditengah hebatnya perdebatan politik kedua paslon, terdapat kubu lain yang ingin meramaikan suasana politik pada Pilkada DKI putaran kedua 2017.

Dengan adanya aksi – aksi sebelumnya yang digelunturkan oleh FUI dan FPI (411, 212, 112, 313 dan aksi lainnya) kini beredar di media sosial Aksi194, seperti pada media Twitter.


seperti pada akun Twitter milik Tesa Una‏ @Tesaunaaa yang men twit MENUJU AKSI 194
#AKSI194 #LestiRumahMamaAmyMNCTV #KamisManis #KawalC6CoblosNo2 ic.twitter.com/EDp7EP0X5Q 3 replies 4 retweets 9 likes Reply 3 Retweet 4 Like 9.

Namun ada yang aneh dalam meme yang tersebar, mengapa tercantum “TAMASYA KANDANG KAMBING” .
Jadi teringat dengan kisah Rizieq Shihab vs Firza Husein, yang menyebutkan tentang perselingkuhannya melalui kasus Chat Sex...

Apa yang terjadi, mari kita saksikan bersama Next episode Kisah Cinta Mereka.

Polres Bandara Soetta Tangkap Tindak Pidana Perdagangan Orang Jaringan Internasional



Bandara Soekarno Hatta (13/4/2017)

Kapolresta Bandara Soekarno Hatta Komisaris Besar Polisi ARIF RACHMAN, S.I.K., MTCP. melakukan release keberhasilan Satuan Reserse Kriminal dalam mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau human trafficking jaringan Internasional.
Sat reskrim berhasil mengamankan seorang pria berinisial AS yang juga merupakan seorang residivis yang pernah divonis delapan bulan penjara atas kasus serupa.

Kapolresta Bandara Soekarno Hatta dalam keterangannya di mako saat pres release menyebutkan bahwa Tersangka ini memang pekerjaannya di bidang perdagangan orang, jadi ketika bebas dari penjara kembali melakukan hal yang sama.

Dalam pengungkapan kasus ini Sat Reskrim Polresta Bandara Soekarno Hatta berhasil menyelamatkan 5 (lima) orang korban yang akan di berangkatkan keluar negeri. Kelima wanita muda yang berhasil diselamatkan tersebut masing-masing berinisial N (37), RE (39), NH (48), INS (36) dan W (25).

Korban berasal dari daerah berbeda diantaranya 2 (dua) orang berasal dari Bandung, 1 (satu) orang berasal dari indramayu dan 2 (dua) orang berasal dari mataram.

Modus operandi pelaku adalah menerbangkan korban yang merupakan Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) nonprosedural tersebut terlebih dahulu ke tujuan domestik hingga akhirnya diterbangkan ke luar negeri.
Pelaku berhasil diamankan diterminal 1B Bandara Soekarno Hatta pada hari selasa (11/4/2017).
Pelaku AS berperan sebagai penerima permintaan (order), sementara untuk merekrut para CTKI terdapat tersangka lain yang saat ini masih dalam pengejaran petugas.

Sementara masih ada dua tersangka yang berperan sebagai perekrut masih dalam pengejaran belum dapat kita tangkap (DPO), kedua tersangka itu berasal daari Jakarta Timur dan Cirebon.

Dalam hal ink pelaku mengaku mendapatkan upah sebesar Rp. 8 Juta untuk seorang CTKI wanita.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya Pelaku kembali harus meringkuk di penjara dan dijerat dengan pasal 102 subsider 103 UU 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan TKI diluar negeri, juncto Pasal 10 UU 27 tahun 2007 tentang pemberantasan TPPO dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara.

Rabu, 12 April 2017

18 Anggotanya Raih Penghargaan, Ini Strategi Kombes Arif Rachman Bongkar Peredaran Narkoba



Jakarta – Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Arif Rachman langsung angkat dua jempol melihat anggotanya mendapatkan penghargaan bergengsi dari Kapolda Metro Jaya lantaran berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional.
Menurut Arif, rekor 18 penyidik yang mendapatkan penghargaan ini tak terlepas dari pola kerja dan manajemen penyidikan yang berlangsung baik.
‎”Saat saya menjabat sebagai Kapolres sekitar tiga minggu yang lalu, saya langsung memotivasi anggota untuk bekerja secara profesional,” kata Arif
Tak sia-sia, upaya tersebut membuahkan hasil dan terbukti dengan keberhasilan membongkar tiga jaringan narkoba internasional, yakni jaringan Taiwan, Tiongkok, dan Jerman.
“Kalau anggota berhasil, tentu akan kami berikan penghargaan. Sebaliknya, kalau ada yang melanggar juga akan diberi sanksi sesuai dengan prosedur yang ada. Nah, dengan adanya pendekatan motivasi dan reward ini, akhirnya anggota terpacu. Alhamdulilah dalam waktu tiga minggu ini kami telah mengungkap kasus narkotika dalam skala besar,” tutur mantan Wakapolres Metro Jakarta Timur ini.

Pria yang juga menjabat sebagai komandan pasukan Asmaul Husna ini melanjutkan, pihaknya mempunyai strategi khusus dalam menangani segala bentuk kejahatan di bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia itu.
“Kami bentuk tim khusus yang menangani kejahatan antarnegara ini, selain narkoba, ada perdagangan manusia karena semua tahu kalau di bandara itu banyak permasalahan seperti TKI ilegal yang harus diselesaikan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan memberikan penghargaan kepada 18 penyidik Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta atas prestasi mereka. Pemberian ini berlangsung di halaman Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Rabu (12/4/2017) pagi.

Reward diberikan setelah aparat Reserse Narkoba Polres Bandara Soekarno Hatta berhasil menangkap dua warga Taiwan yang menyelundupkan 3,7 kilogram sabu melalui pesawat pada 5 April lalu. Kedua pelaku LCY dan HMW menyembunyikan barang haram itu boddy wrapping.

Jangan Macam-Macam : Kapolresta Soetta akan Babat Habis Penyelundup Narkoba


Jakarta – Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Arif Rachman mengaku akan menerapkan zero tolerance di wilayah hukumnya. Salah satunya dengan memberikan tindakan tegas kepada para bandar narkoba.
‎Menurut Arif, salah satu langkah tegas itu adalah dengan memberikan hukuman penjara maksimal kepada pengerusak generasi bangsa.
‎”Tentunya efek jera dari penegakan hukum yang dilakukan itu seperti penerapan pasal yang paling berat dan ancaman paling berat kepada para bandar,” kata Arif
Untuk itu, Arif menambahkan, pihaknya tak segan-segan memberikan tindakan tegas terhadap pelaku jika nekat melawan saat diciduk.
Langkah tersebut perlu dilakukan mengingat Bandara Soetta sebagai pintu masuk jaringan narkoba internasional sehingga pihaknya tak boleh lengah terhadap peredaran barang haram ini.
“Makanya kami bekerja sama dengan stakeholder terkait, seperti dari Bea Cukai, Imigrasi, Angkasa Pura, dan Otoritas Bandara. Di sana sudah dilengkapi x-ray dan metal detector. Ini yang akan kami sinergikan dengan peralatan IT juga,” tutur mantan komandan Asmaul Husna saat mengamankan aksi 411 dan 212 itu.
Dengan kuatnya sistem yang dibangunnya, Arief optimis bahwa dengan standar keamanan yang kuat, bandar narkoba akan takut dan berpikir tiga kali sebelum menyelundupkan dagangannya melalui bandara yang berlokasi di Tangerang itu.
“Kami optimis ya. Bisa dilihatlah, dalam satu bulan ini berapa kali kami membongkar sejumlah jaringan yang ada‎,” tutupnya.
Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan memberikan penghargaan kepada 18 penyidik Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta atas prestasi mereka membongkar kasus narkoba. Pemberian penghargaan ini berlangsung di halaman Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Rabu (12/4/2017) pagi.

Pemberian reward ini tentu sebuah rekor baru di tubuh Polres Soetta. Alasannya, jumlah penyidik yang mendapatkan penghargaan berjumlah 18 orang. Selama ini belum ada jajaran lain yang mendapatkan penghargaan dengan jumlah anggota sebanyak itu.

POLISI BERSAMA BEA CUKAI MENGAMANKAN WARGA JERMAN SELUNDUPKAN SABU 2,6 KG DI DALAM KOPER


TANGERANG - Warga negara asing (WNA) asal Jerman diamankan petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta. Pria berinisial CG itu menyelundupkan narkotika jenis sabu via Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Kepala Bea Cukai Bandara Soetta, Erwin Situmorang menjelaskan peristiwa tersebut berlangsung pada 3 April 2017. Tersangka dibekuk di Terminal 2D Bandara Soetta.
"Dia (CG) terbang dari Qatar bawa 22 bungkus sabu di dalam kopernya. Ini warga negara Jerman. Biasanya jaringan narkotika itu asal Hongkong dan Malaysia, tapi kali ini Eropa. Dan menggunakan penerbangan dari Doha, Qatar," ujar Erwin saat ditemui di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Rabu (12/4/2017).

Pelaku tertangkap pada saat pemeriksaan X-ray. Di dalam koper tersangka terdapat barang yang mencurigakan kemudian dilakukan pemeriksaan.
"Total sebanyak 2,65 kg sabu yang dibawa pelaku. Disembunyikan di dalam koper yang berisikan 22 bungkus, tiap bungkusnya sekitar 100 gram sabu," ucapnya.
Petugas Bea Cukai pun segera berkoordinasi dengan jajaran Polresta Bandara Soetta. Polisi melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut guna membongkar sindikat narkotika internasional ini.

"Kepada petugas, dia mengaku membawa barang itu atas perintah pria inisial A yang berada di Nigeria. A memerintahkan CG untuk menginap di Hotel yang ada di Jakarta Barat, nanti di sana akan ada seseorang yang menemuinya," kata Erwin.

Hasil pengembangan, aparat mengamankan lelaki berinisial IH WNA Nigeria. IH dibekuk polisi ketika berniat menemui CG saat melancarkan transaksi.
"Kami terus melakukan pengembangan, dan peredaran sabu yang dibawa oleh warga Jerman ini ternyata pengirimannya berujung di Lapas yang ada di Jakarta. Total ada 9 tersangka yang diamankan termasuk para napi yang turut bermain dalam peredaran narkoba itu," ungkap Kasat Narkoba Polresta Bandara Soetta, Kompol Martua Silitonga.

Para pelaku dijerat UU no. 35 tahun 2009 tentang narkotika. "Ancaman hukumannya pidana mati, seumur hidup, atau paling lama 20 tahun kurungan penjara," paparnya.

"WAPRES, AKTIVIS, PRAKTISI DAN POLITISI DUKUNG LANGKAH PREVENTIF PENUNDAAN SIDANG AHOK "


Jakarta - Ada pepatah  “Diam Itu Emas”, yang mengisyaratkan kepada kita semua hemat bicara dan banyak bekerja atau jaga omongan karena dengan sepatah katapun bisa memporaporandakan Indonesia.

Menyoal surat kapolda Metro terkait permohonan surat ke PN Jakut  banyak yang mencibir bahkan mengkait-kaitkan sebagai bentuk dukungan terhadap salah satu paslon, padahal surat itu berisi permohonan proses hukum terhadap dua paslon ditunda karena alasan kamtibmas.

Masih ingat komentar Pengamat Kepolisian dan Politik yaitu Bambang Widodo Umar dan Muctar Effendi (7/4/17). keduanya walaupun dalam versi berbeda mevonis  langkah Polda Metro melibihi wewenang, intervensi, dan mendukung salah satu paslon.

Berbeda dengan pendapat Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi) dalam Jpnn.com menyambut baik permintaan kepolisian agar pengadilan menunda proses hukum terhadap calon Gubernur DKI Jakarta, hingga selesai pelaksanaan pilkada  (7/4/17) .

Sama halnya dengan Sekjen Partai Hanura Sarifudin Sudding mengatakan, pihaknya setuju dengan permintaan Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan untuk pembacaan sidang tuntutan sidang penodaan agama terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Permintaan itu, kata Sudding, bisa meminimalisir konflik jelang putaran kedua Pilgub DKI Jakarta.

Lebih lanjut kepada merdeka.com dijelaskan "Kita minta sedapat mungkin ini bisa ditunda pembacaan tuntutan sebelum pelaksanaan pilkada," kata Sudding di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/4).

Merujuk kedua pendapat tersebut,  nampak jelas tidak ada kepentingan dan mendukung langkah Kapolda Metro Jaya, berbeda dengan dua pendapat di atas sebelumnya belum jelas motif dan tujuannya.

Pesan moralnya lebih baik diam daripada berkomentar, apalagi berakibat  memperkeruh suasana dan menambah panasnya Pilgub DKI 2017.

Selang beberapa hari  setelah ada keputusan penundaan penuntutan ahok, giliran Kejaksaan yang mendapat sorotan. Pakar Hukum Tata Negara, Margarito  Kamis pada kriminalitas.com menduga, ada upaya membebaskan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari segala tuduhan kasus dugaan penistaan agama yang menjerat dirinya (11/4/17).

Menyoal pendapat di atas mendeskripsikan bahwa  berkomentar itu mudah,  akan tetapi perlu diperhatikan apa dampak dan eksesnya kedepan.

Namun berbeda dengan pendapat Wapres Jusuf Kalla pada  sianartapanuli.com menegaskan penundaan penuntutan di nilai wajar (11/4/17).

Pernyataan ini menegisyarakatkan kepada kita, bahwa penundaan penuntutan Ahok tidak usah dipermasalahkan atau dibesar-besarkan sepanjang proses hukum terus berjalan dan keamanan serta kondusifitas terkelola.

Selasa, 11 April 2017

GAWAT !!! AJAKAN ANARHKIS DAN PEPERANGAN DI PILGUB DKI 2017




9 April yang lalu pria yang dikenal sebagai komandan Betawi bernama H. Abu Bakar Sadeli viral di dunia maya berkaitan dengan Baiat yang di lakukan di Grogol Selatan Jakarta “ Membaiat Massa Yang Hadir Dengan Mengacungkan Golok Untuk Memimilih Pemimpin Muslim”.
Pria tersebut nampak gagah dan seolah-olah Indonesia sedang menghadapi peperangan, padahal 19 Apri 2017 nanti hanya memilih Calon Guber DKI, ada apa sebenarnya dibalik itu semua, sampai sampai ajakan anarkhis dan peperangan terus digulirkan.
Dihari yang sama juga Rizieq Shihab melanjutkan safari dakwahnya di Pakan Sari Bogor, Rizieq mengatakan Jakarta 19 April 2017 siaga ! Haq Vs Bathil, dengan meneriakan “Selamatkan NKRi dan menegaskan Darurat Perang Vs Preman Preman Bayaran Komunis” dan mengajak masa untuk datang kejakarta (https://www.youtube.com/watch?v=IB6uqroSiJM).
Rizieq Shihab yang beberapa waktu lalu heboh dalam kasus Chat SeXnya dengan Firza itu, terus menurus menyampaikan 19 April adalah darurat perang, padahal sebelum Pilgub DKI dan sampai sekarang Indonesia tidak dalam keadaan perang.
Sebenarnya siapa yang mau diperangi, apakah bangsa Indonesia Sendiri. Aneh juga ya! Sesama bangsa ko mau diperangi. Jadi siapa sih yang benar apakah Sadeli atau Rizieq atau masyarakat yang diam dan hanya mengamati serta menganalisa.
Tapi yang kita hadapi sekarang ini adalah imperealisme dalam bentuk baru, mereka masuk melalui orams-ormas radikal dan mendanainya sehingga Indonesia kisruh dan mereka diuntungkan dengan keadaan ini.
Indonesia Kaya Raya akan sumberdaya alam, namun ketikan sumberdaya manusianya lemah dan mudah di adu domba maka Indonesia kan kembali menjadi bangsa yang dijajah, ingat sejarah kita dijajah karena sesama bangsa di adu domba dan dipecah belah.

Senin, 10 April 2017

Ada Foto Rizieq Bersama Otak Bom Thamrin


Densus Antiteror 88 Mabes Polri menemukan foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab di kediaman pimpinan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Zaenal Anshori  (ZA) yang Jumat (7/4) lalu ditangkap di Lamongan, Jawa Timur.

"Iya ada foto itu dalam penggeledahan di Lamongan, di rumah ZA," ujar Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Rikwanto kepada merahputih.com, Minggu (9/4).

Dalam foto yang dibingkai dengan kayu cokelat itu terlihat Zaenal tengah berfoto dengan Rizieq. Keduanya sama-sama mengenakan baju putih. Zaenal mengenakan peci, sementara Rizieq mengenakan sorban, yang menjadi ciri khasnya.

Habib Rizieq dan Zaenal berfoto dengan posisi duduk bersama dengan latar belakang logo dan tulisan Forum Ukhuwah Islamiyah.
Selaim foto itu, Densus juga menyita sebuah baju seragam Front Pembela Islam, tujuh senjata tajam jenis parang, golok, celurit dan sangkur, beberapa dan cakram digital berformat VCD terkait FPI.

Zainal merupakan otak penyerangan terhadap anggota Satlantas Polres Tuban kemarin di mana aparat kepolisian menembak mati 6 orang terduga Teroris.

Selain itu Zainal diduga juga sebagai otak dari sejumlah aksi teror di beberapa tempat seperti di kawasan MH Thamrin, Jakarta tahun lalu. Zainal juga merupakan orang yang membeli 5 pucuk senjata yang digunakan untuk melaksanakan bom thamrin.

KRONOLOGI PENJAMBRETAN DAN PENYANDRAAN DI JAKARTA TIMUR

Pelaku penjambretan nekat menyandera ibu dan bayinya di dalam angkutan kota (angkot) untuk meloloskan diri dari kejaran massa. Namun, secara dramatis polisi berhasil menyelamatkan ibu dan sang bayi, setelah menembak penjambret tersebut di Jalan Raden Intan, tepat di depan Bioskop Buaran, Jakarta Timur (Jaktim), Minggu (9/4/2017).

Menurut keterangan saksi mata, Edi (25), penyanderaan terjadi saat pelaku yang diduga kepergok setelah menjambret dikejar warga. Tepat di depan bioskop Buaran, pelaku yang diperkirakan berumur 27 tahun tersebut langsung masuk ke angkutan kota (angkot).

Saat dalam angkot, ada penumpang seorang wanita dan anaknya yang berusia satu tahun. Pelaku, yang ketakutan langsung menyanderan ibu tersebut dan mengancam melukai dengan pisau yang dibawanya.

"Dia lari dari arah Klender, tapi sampai di depan bioskop Buaran langsung masuk ke dalam angkot. Pelaku langsung nempelin pisau ke leher si ibu sampai berdarah dan menetes ke anaknya yang lagi digendong," katanya.

Masih kata Edi, seorang anggota polisi lalu lintas yang sedang berjaga langsung bernegosiasi. Bahkan polisi sempat meminta pelaku melepaskan sandera dan diganti oleh dirinya, namun ditolak. Pelaku yang memiliki ciri-ciri berkukit gelap dan kurus ini hanya ingin bebas dan warga tidak lagi mengejarnya. "Dia minta kalau angkotnya jalan dan minta dibebasin," ujarnya.

Pelaku mengancam akan membunuh ibu dan anaknya yang disandera jika terus dikejar. Saat polisi lalu lintas bernegosiasi dengan penyandera, tanpa disadari ada petugas polisi tak berseragam datang dan menembak tangan penjambret.

"Saya juga ngak tahu, dari mana polisi yang tanpa seragan itu keluar. Waktu polantas lagi negosiasi, pelaku malah ngancem mau bunuh korban. Saat mau nacepin pisau, ada polisi tak berseragam langsung nembak tangan pelaku," tukasnya.

Pelaku penyanderaan pun langsung tersungkur. Sedangkan anggota polisi berseragam langsung menyelamatkan korban yang disandera. Ibu yang disandera mengalami luka di leher dan mengeluarkan darah, sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Pelaku yang masih tersungkur bersimbah darah langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur guna dilakukan identifikasi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menuturkan, identitas pelaku belum diketahui karena masih menunggu hasil identifikasi. "Masih di identifikasi, anggota juga masih ada di lapangan dan RS tempat korban dirawat," tegasnya.

Argo mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengetahui motif penyanderaan tersebut. Dari keterangan sementara, pelaku merupakan jambret yang berusaha melarikan diri. "Sekarang masih dilakukan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan," pungkasnya.

Minggu, 09 April 2017

EKSKLUSIF: Ini Foto Habib Rizieq dengan Tersangka Teroris Lamongan


Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq diduga mengenal pimpinan Jamaah Ansarud Daulah, Zaenal Anshory. Hal itu diperkuat dari foto bersama antara Rizieq dan Zaenal yang ditemukan saat anggota Densus 88 menggeledah kediaman Zaenal di Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Berdasarkan foto yang didapat Kriminalitas.com, tampak Rizieq dan Zaenal duduk bersama dengan latar belakang tulisan Forum Ukhuwah Islamiyah. Keduanya kompak mengenakan pakaian putih. Hanya, dalam foto itu Rizieq mengenakan sorban sementara Zaenal nampak mengenakan peci hitam.
Dikonfirmasi, polisi membenarkan terdapat foto Rizieq dengan tersangka teroris yang didicuk di Lamongan, Jawa Timur itu.

“Ya benar, tim densus 88 menemukan foto itu saat penggeledahan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Rikwanto kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Minggu (9/4/2017)
Zaenal diketahui adalah pimpinan Jamaah Ansarud Daulah (JAD). Organisasi tersebut berafiliasi dengan ISIS.

Zaenal adalah dalang dari sejumlah aksi teror di Indonesia di antaranya, bom gereja Oikumene, Samarinda pada 2016 dan serangan bom di Jalan MH Thamrin, akhir tahun lalu.
Selain itu, dari informasi yang dihimpun Kriminalitas.com, dia juga terlibat penyelundupan senjata api dari Filipina pada Desember 2015. Dalam aksi penyelundupan itu, dia adalah pemberi perintah pada anggotanya untuk melakukan survei di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan Pelabuhan di Lamongan.

Yang terbaru, Zaenal merencanakan penyerangan ke Polsek Brondong, Lamongan. Mabes Polri membenarkan soal rencana serangan kelompok ini ke Polsek Brondong, Lamongan.
“Mereka berencana melakukan penyerangan ke suatu Polsek di Lamongan,” kata Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Martinus Sitompul, di Komplek Mabes Polri, Jumat (7/4/2017).

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai guru madrasah itu adalah satu dari tiga terduga teroris yang ditangkap pada Jumat (7/4/2017) lalu. Dua anggotanya yang ikut diciduk dalam penangkapan tersebut adalah Hendis Efendi dan Hasan.

Sabtu, 08 April 2017

Strategi Tak Terlihat Dibalik Mangkirnya Anies di Debat



Timses Anies Sandi pasti tahu bahwa debat akan menurunkan nilai paslonnya. 
Karena itu keputusan tidak menghadiri debat adalah keputusan terbaik yang bisa mereka buat. Mereka tidak akan tahan dengan bulli-an yang berpotensi mengurangi suara paslonnya, terutama dari kalangan swing voters. 

 
Mereka berhitung, paling bulli-an tidak menghadiri debat hanya berlangsung sehari. Sedangkan jika hadir di debat, bisa berhari2. 
Dari situ kita bisa melihat bahwa secara program dan kemampuan memaparkannya, Anies kalah jauh dibandingkan Ahok. Anies lebih mengandalkan kemampuan retorikanya daripada program. Ia dulu berharap bahwa pembawaannya yang tenang dan santun bisa menjadi jualan yang efektif. 
Tapi sayang, Anies salah berhitung. 

 
Jika dulu okelah ia bisa menang dengan cara seperti itu tapi sekarang zaman sudah berubah. Mungkin ketika Ahok bukan petahana dan orang belum melihat hasil karya pembangunannya, bisa jadi Anies menang jika dilihat dari segi fisik saja. 

 
Sebagai contoh, kita lihat nasib Agus Yudhoyono saja. Muda, tampan, dari militer dengan keluarga harmonis yang ditonjolkan, ternyata sudah bukan jualan yang laku lagi untuk diperdagangkan. 
Masyarakat sudah punya kecerdasan berfikir setingkat lebih maju terutama di Jakarta. Mungkin kalau di Jawa Barat yang rata-rata pemilihnya suka liat artis, okelah. 
Dan timses Anies - Sandi menyadari ini. 

 
Karena itulah mereka memfokuskan strateginya pada serangan langsung melalui kantung-kantung pemilih mereka daripada fokus debat. Mereka lebih memilih gerilya ke masjid2, majelis taklim, ormas agama karena disanalah mereka diterima. Jualan ayat dan pilih pemimpin muslim lebih mengena buat mereka. 

 
Jangan terlalu euphoria dengan bulli-an ketidak-datangan Anies di Kompas TV, karena itulah yang diinginkan mereka. Mereka mengalah satu langkah, tapi membuat gerakan bawah tanah untuk memenangkan paslon mereka. 

 
Mereka paham, bahwa kelemahan timses Ahok adalah "sudah merasa menang", sehingga tidak fokus pada serangan utama atau saat pencoblosan. Mereka ingin kembali menaikkan "over confidence" dari timses Ahok, supaya tetap lengah. 

 
Saran buat timses Ahok, perkuat logistik relawan saat pencoblosan. Seperti kata seorang teman, "Ini perang. Mereka yang kuat secara logistik lah yang menang". Jangan sampai seperti putaran pertama, sibuk joget di rumah Lembang tapi di banyak TPS tidak ada relawan yang datang. 
Sebenarnya pada saat sekarang Ahok sudah diatas angin. Swing voters - mereka yang belum punya sikap atau mereka yang berencana golput - sudah pasti akan pilih Ahok karena mereka menggunakan akal mereka untuk memilih. Yang bisa mengalahkan Ahok nanti adalah intimidasi di lapangan saat pencoblosan. 

 
Saya masih pegang Ahok - Djarot untuk kemenangan pilgub ini, meski tipis sekali. Setipis daster emak-emak yang sobek dibeberapa tempat tapi dibuang sayang. 
Sumber: FB Denny Siregar
(Berita Trans Jakarta)