Boyamin di hadapan Ketua Majelis
Hakim Didik Setyo Handono mengaku bersalah dan berdosa karena turut andil dalam
konspirasi jahat untuk menjebloskan Antasari Azhar ke dalam penjara. Pengakuan
tersebut merupakan upaya penebusan kesalahannya kepada mantan jaksa tersebut.
Namun apabila dicermati Bonyamin
Saiman ini bak “Kutu Loncat”. Kutu
loncat adalah hama sejenis serangga yang mengambil dari salah satu mahluk hidup
“tanaman dan manusia” untuk menguasai dunia.
Kutu loncat ini tidak segan-segan menyakiti lawannya
untuk kepentingan dirinya sendiri dan solusinya harus dibasmi, karena dengan
mudahnya mengaku dosa dan berbalik membela Antasari.
Sekarang, ketika Antasari mencari
keadilan yang sebenarnya perkara tersebut sudah ingkrah secara hukum, dan
Bonyamin Saiman muncul kembali dan mencoba memainkan perannya sebagai Kutu
Loncat.
Bonyamin ini sekarang sedang
berusaha mendzolimi orang lain dan
terlibat kembali dalam konspirasi rekayasa “Grasi Antasari”. Padahal halayak
sudah mengetahui sepak terjangnya, dulu orang ini orang yang pertama dalam
menjebloskan Antasari, belakangan ini dia muncul sebagai Pahlawannya Antasari.
Ada apakah gerangan, apakah BS
ini juga mencari sensasi untuk menaikkan pamornya?. Sungguh luar biasa kiprah BS ini dalam
memainkan perannya sebagai “Kutu Loncat”. Jangan-jangan setelah mendzolimi orang lain dalam waktu
dekat ini, nantinya Dia pun berbalik
menjadi Pahlawan.
Maka dari itu semua pihak harus lebih cermat lagi melihat sepak terjang BS (MAKI), karena kurang cermat atau salah melihat sedikit atau juga ikut-ikutan tidak menutup kemungkinan bisa terseret hukum. Kesimpulannya BS adalah Aktor Konteversi di balik Kasus Antasri (Kutu Loncat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar