Selasa, 02 Mei 2017

SILENT MAJORITY BANGKIT: KAMI DUKUNG KAPOLRI



Jakarta, orang yang bernama Muhammad Djunaidi merupakan alumnus dari gerakan “212”, yang sangat tersinggung atas ucapan Ahok atas surat Almaidah-51.

Djunaidi mengatakan kami tergerak mengikuti aksi “212” karena Allah SWT, dan saya yakin jutaan umat yang lainnya pun sama, ujarnya (selasa, 2/5).

Lebih lanjut disampaikan seiring dengan perkembangan perjungan Aksi Bela Islam ini sudah mulai bias, syarat dengan kepentingan Politis, yaitu menuju DKI 1 dan lama kelamaan mulai nampak kaitannya dengan gerakan radikalisme dan Khilafah.

Pada awalnya kami ragu terhadap Polri atas beberapa penangkapan aktivis yang dianggap makar, namun belakangan kami sadar bahwa Polri tidak salah dan kami meilhat fakta yang terjadi “bahwa setiap aksi ditunggangi aktor politis dan orang yang ingin mendirikan negara khilafah”.

Sama halnya denganHery Sucipto selaku Lembaga Kerjasama dan Hubungan Internasional PP Muhammadiyah mengatakan, apa yang dilakukan Polri dibawah pimpinan Jenderal Tito Karnavian itu telah tepat (selasa, 2/5).

Selanjutnya ditegaskan oleh Hery Negara Indonesia dalah Negara Mayoritas Muslim yang paling aman diduia, berbeda dengan negara Islam yang ada di Timur Tengah yang kebanyakan berkonflik.

Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Relawan NKRI Frans Freddy pun berbicara betapa kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang dirongrong oleh sebuah kekuatan intoleran yang jelas-jelas ingin mengganti ideologi Pancasila yang lahir 1 Juni 1945.

Maka dari itu dinyatakan dengan tegas “Kami mendukung Kapolri segera tangkap kelompok yang anti Pancasila,” tegas Aktivis Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Pemuda Relawan NKRI Frans Freddy, Senin (1/5). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar