Selasa, 04 Juli 2017

Pro Kontra KAAYL, Komnas Ham : "Pesan Kemanusiaanya Kuat"



Jakarta - Belum lama ini muncul sebuah film pendek dengan judul "Kau adalah Aku yang Lain" dimana di ceritakan bahwa beberapa orang saling membantu dalam keharmonisan. Namun Kontra setelah film di publish ke media sosia, yang menjadi sorotan dimana ketika ambulan yang terpaksa melewati pengajian yang digelar dan menutup jalan mau menumpang lewat. 

Tiba -tiba muncul oknum seorang yang ikut pengajian yang menolak di karenakan sang pasien dan keluarga di dalam ambulan beragama lain. Seketika masyarakat yang gagal paham pun menjustifikasi bahwa film tersebut menyudutkan agama tertentu.

Ditengah maraknya justifikasi masyarakat terhadap film "Kau adalah Aku yang Lain" justru dikalangan orang - orang yang terpelajar, mampu mengambil intisari dari video tersebut, bahwasanya film tersebut benar memberikan pesan yang damai dan kental dengan Toleransi umat beragama di Indonesia.


1. Karman BM (Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Pusat).
"Mengamati persoalan film pendek itu, saya melihatnya dari sisi doktrin atau ajaran Islam; sesungguhnya Islam mengajarkan kebaikan atau biasa disebut Hablun minannas dan Hablun minallah. Selama itu untuk kebaikan sesama manusia dan tidak ada yang melanggar aturan dan perintah Allah, maka itu baik.
2. Dr. Arie Sudjito, S.Sos, M.Si (Dosen Sosiologi UGM)

"Sesungguhnya saya paham maksud mengunggah film pendek juara kompetisi 'Police Movie Festival ke-4' itu, tentu dalam rangka menyebarkan nilai toleransi di tengah menguat dan meluasnya intoleransi di tengah masyarakat saat ini."

"Karya seni berupa film pendek berjudul 'Kau Adalah Aku Yang Lain' karya sineas Anto Galon itu dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan intepretasi. Dalam konteks ini saya melihatnya sebagai karya film yang memberi penyadaran keberagaman dan toleransi."


3. Muhammad Nurkhoiron (Komisioner Komnas HAM)

"Kontroversi itu hal biasa. Anggap saja itu iklan. Dari perspektif HAM film itu bagus dan mempunyai pesan kemanusiaan yang kuat. Hal ini mengingat pendidikan tentang nilai-nilai kemanusiaan saat ini masih sangat kurang, bahkan cenderung terabaikan."

"Saya sangat mendukung film itu, karena memiliki pesan nilai kemanusiaan yang kuat disamping merupakan salah satu sarana untuk pendidikan. Justru kalau film itu dicabut (diturunkan dari halaman Facebook) itu adalah langkah mundur."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar