Jumat, 30 Juni 2017

Ansor Nilai Film KAAL Sarat Pesan Toleransi Antarumat Beragama

 
 
Film pendek Kau adalah Aku yang Lain (KAAL), video pemenang kategori film pendek dalam Police Movie Festival IV 2017, menuai kontroversi. Namun, Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Abdul Haris Ma'mum menilai video berdurasi 7 menit 41 detik itu justru sarat dengan pesan-pesan penting kemanusiaan. Terutama soal toleransi antarumat beragama.
Menurut Abdul Haris, kontroversi terhadap tafsir sebuah karya - dalam hal ini film pendek KAAL - sah-sah saja. Meski begitu, jika ditonton dengan seksama dan utuh, sebenarnya film tersebut sangat bagus, baik dari sisi sinematrografi maupun isi cerita dan pesan yang ingin disampaikan. (videonya dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=alDIdw5Xmsg).
"Film ini layak menang karena memang bagus. Edukatif juga. Film bagus memang selalu memiliki dimensi dialektika. Film terbuka untuk dikritisi. Tapi, untuk film ini, saya menyarankan untuk menontonnya secara utuh, jangan sepotong-sepotong. Sebab, ya nanti jadinya hanya bisa berkomentar miring bahwa film ini melecehkan Islam. Justru saya melihat film ini sarat pesan toleransinya," tandas Abdul Haris.
Ia mengatakan, yang dianggap beberapa kalangan sebagai melecehkan Islam adalah adegan di mana ada seorang kakek yang ngotot tak mau membukakan jalan untuk ambulans yang membawa pasien beragama nasrani yang sakit keras. Alasan si kakek, karena jalan itu ditutup untuk pengajian. Namun pada akhirnya si kakek yang berpikiran fanatik sempit itu memberi jalan juga ambulans lewat setelah diberi pemahaman menyejukkan oleh tokoh pemuda, polisi, dan kiai.
"Saya apresiasi benar film ini. Film dengan indah menunjukkan kebesaran Islam sebenarnya yang memayungi keberadaan agama dan keyakinan lain. Allah SWT menciptakan manusia berbeda-beda, begitu juga dengan agama dan keyakinannya. Film ini dengan jernih menggambarkan Islam yang memberi rahmat bagi semesta, Islam yang rahmatan lilalamin," kata Abdul Haris.
Ia tak menampik bahwa penganut agama yang terlalu fanatik dan berpikiran sempit di semua agama juga ada, baik itu Islam, Kristen, Buddha, maupun Hindu
"Syiar Islam yang sejuk berhasil ditampilkan dalam film pendek KAAL ini. Saya sangat menyayangkan bila beberapa kalangan mencerca film ini dengan anggapan melecehkan Islam. Apalagi menuding KAAL sebagai bagian dari upaya pihak kepolisian memberi stigmatisasi kepada umat Islam sebagai intoleran," tegas Abdul Haris. (*)

EGGY SUDJANA MENDADAK PALING ISLAM DAN MERASA LAWYER PALING BERKELAS

Eggi Sudjana mendampingi Habib Rizieq Shihab menjalankan ibadah umroh

Jakarta - Bapak Eggy Sudjana dan MCB merasa bingung umat Islam harus Lapor kemana?, Jumat (30/6/17) . Selama ini umat Islam tidak pernah ada permasalahan dalam hal melapor terkait tindak pidana, tinggal datang kekantor polisi bawa faktanya selesai, jika terbukti ditindak lanjuti, jika tidak ya sebaliknya.
Namun kali ini memang luar biasa, di media sosial beredar bahwa Eggy Sudjana mendadak paling Islam dan mendadak menjadi pengacara paling berkelas di Indonesia, maaf pak saya baru dengar berita tentang Eggy Sudjana di atas, jadi jangan merasa paling Islam dan pengacara paling berkelas, nanti saya bongkar kebusukannya baru minta ampun.

Kemudian kepada Mulsim Cyber Bersatu (MCB) jangan mengada-ngada dengan memperkeruh situasi dan kondisi di Indonesia dengan membawa-bawa umat Islam, apa sih untungnya buat anda?  Yang jelas banyak ruginya buat bangsa Indonesia.

Tulisan ini harus dilihat dan dibaca oleh seluruh umat Islam jika tidak mau dipecah belah, ingat mereka atau MCB dan Eggy Sudjana berkomentar membawa nama umat Islam, karena masih terkait dengan upaya pembebasan Rizieq Shihab dari kasus yang menjeratnya dengan menciptakan pembusukan karakter terhadap pemerintah, ulama dan Polri.

Perlu diketahui Rizieq Shihab benar-benar malu menghadapi kasus ini, karena banyak sesumbarnya terkait moral ulama, moral presiden, moral jendral, moral agama lain, dan moral orang Sunda,  serta orang Bali, dan banyak lagi yang disinggung tentang moral olehnya, sementara moral Rizieq sendiri jauh panggang dari api.

Akan tetapi tidak usah heran, namanya manusia biasa ya tetap manusia biasa. Dia (Rizieq) punya nafsu juga yang harus diperangi sebagai mana nasihat Rosullulloh yang paling berat adalah perang melawan Hawa Nafsu, baik nafsu terhadap Firza Husein maupun nafsu untuk membela diri dengan cara menghasut  dan menjual nama nama agama serta Tuhan sehingga umat terpecah belah.

Sehingga sudah jelas untuk Eggy dan MCB,  ikuti saja proses dan berhenti menghasut, saya yakin masalah Rizieq Shihab akan selesai apabila dia datang dan mengikuti prosesnya. Namun jangan karena menjadi pengacaranya Rizieq seolah-olah menjadi paling Islam dan Pengacara paling berkelas, nanti banyak yang tersinggung.

Kamis, 29 Juni 2017

KENAPA RIZIEQ HARUS BERBOHONG DEMI DAPAT SIMPATI



Jakarta-Pasca di laporkan kasus chat sex ke penyidik perangi Rizieq Shihab berubah 180 derajat, dia lebih bermain dibelakang layar dan sudah mulai melunak, dan memilih pergi meninggalkan negara Indonesia dan memilih tinggal di negara asalnya, yaitu Yaman, karena Rizieq bukan warga pribumi tetapi WNI keturunan Yaman.

Apalagi setelah ditemukan fakta bahwa Rizieq Shihab yang konon katanya ulama meminta foto bugil kepada Firza, sebagaimana infomania.net (27/6/17) mengemukakan pendapat Ahli Hukum Pidana Effendi Saragih “terdapat bukti yang menunjukkan orang diduga Rizieq meminta foto kepada Firza”, Ujar Efendi.

Bisa dipastikan Rizieq merasa “Geli dan Malu” apabila menghadapi kasus Chat Sex ketimbang kasus lainnya, sehingga Rizieq Shihab pun tidak segan segan membuat kebohongan-kebohongan publik untuk mendapat  simpati dan dukungan dari masyarakat.

Dimulai release di youtube bahwa dirinya di teror oleh sniper, padahal di megamendung rumahnya paling tinggi dibandingkan dengan datarannya lainnya, mungkin snipernya punya ilmu sehingga bisa terbang agar lebih tinggi dari tempat Rizieq.

Kebohongan terbaru adalah soal Visa Unlimited dari Raja Arab, seumur hidup dan sepanjang  berdirinya negara di dunia tidak ada yang namanya Visa Unlimited, dan ternyata Rizieq tertangkap bohong lagi untuk kesekian kalinya, sebagaimana di lansir Bachtiar Natsir bahwa Rizieq yang WNI keterunan tersebut tengan berada di Yaman, ujarnya  Selasa (27/6/17).

Apakah kita akan  menyaksikan kebohongan-kebohongan Rizieq Shihab selama di pelarian dan apakah umat Islam selam ini mau dibohongin atau menganalisis fakta yang ada, agar tidak terjerumus dengan orang-orang yang sering memperdagangkan agama untuk kepentingan dirinya sendiri.

Rabu, 28 Juni 2017

"Resolusi Jogja" Presidium Alumni 212 Ambisi Politik vs GNPF-MUI yang Cinta Damai

Anteve News - Begitu bangganya Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir usai ketemu Jokowi, dan berulang-kali menyampaikan “bukan ketemu tapi menggagas berdialog dengan Presiden Jokowi “ saat wawancara dengan TV Muhamadiyah, selasa (27/06/17).

Perjuangannya merupakan pra-rekonsiliasi atau pra-dialog antara Tim 7 GNPF-MUI dipimpin Bachtiar Nasir dengan Presiden Jokowi, untuk mencari solusi bangsa dari kegaduhan selama ini yang berujung kepada perpecahan, kerusuhan, konflik horizontal, dan disintegrasi bangsa serta mengancam keuntuhan NKRI. 

Perlu di ingat bahwa perjuangan GNPF-MUI tidak sendiri, namun ada beberapa elemen GNPF-MUI yang tergabung dalam Presidium Alumni 212 yang turut serta menyukseskan #Aksi411, 212, 313 dan 96 dan tidak setuju bertemu dengan Presiden, dan membuat "Resolusi Jogja" ujar Ketua Presidium Alumni 212 Ansfuri Sambo, Rabu (28/06/17).

Sehingga inisiatif Bachtiar Nasir tidak diterima oleh elemen GNPF-MUI lainnya atau yang tergabung dalam Presidum Alumni 212 dan akhirnya mereka bersitegang. Pasalnya Bachtiar Nasir seolah-olah bertindak sebagai pahlawan sendiri, sudah meninggalkan dan tidak melibatkan semua komponen anak bangsa seperti ulama, aktivis, tokoh nasional dan  purnawirawan TNI, tegas Sambo, Rabu (28/06/17).

Selain itu pertemuan seharusnya  dilakukan di tempat yang netral bukan di Istana Negara dan harus  bersifat  terbuka (diliput serta disiarkan media) sehingga umat dan  rakyat tahu apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut, sehingga tidak ada deal-deal dibelakang layar atau tidak ada dusta di antara kita, ujar Sambo (28/06/17).

Sambo juga menegaskan jika syarat diatas tidak terpenuhi maka tidak ada gunanya rekonsiliasi atau dialog tersebut. Solusinya untuk menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran, perpecahan dan konflik horizontal harus diselesaikan dengan cara sebagai berikut:

1. REVOLUSI KONTITUSIONAL Melalui jalur Komnas HAM & DPR RI, atau jika cara ini mentok maka;

2. PEOPLE POWER sebagai solusi akhir dimana yang semuanya tetap dilakukan dgn cara DAMAI, AMAN & KONSTITUSIONAL 
Dengan demikian cara-cara Bachtiar Nastir untuk berdialog sudah tidak sejalan dengan Sambo, karena Sambo curiga GNPF-MUI mempunyai deal-deal dengan pemerintah  diluar sepengatahuan Sambo dan  teman-teman seperjuangannya.

Penekanan Sambo terkait rekonsiliasi bangsa ini, berada pada penggunaan kekuatan massa untuk menekan dan melakukan  revolusi terhadap pemerintahan yang ada. Intinya elemen GNPF-MUI yang tergabung dalam Presedium Alumni 212 tidak setuju ketemu presiden, karena punya agenda sendiri, terutama dalam agenda politik pada 2018 dan 2019. 

Sedangkan elemen GNPF yang bertemu presiden tidak punya agenda politik. Selain itu Nasir bersama 6 orang lainnya menggunakan cara-cara berdialog untuk mencari solusi terbaik agar indonesia lebih aman dan damai demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Sutradara Anto Galon Bantah Diskreditkan Umat Islam lewat Video Viral



Film pendek pemenang "Police Movie Festival" ke-4 berjudul 'Kau Adalah Aku yang Lain' karya sineas asal Semarang, Anto Galon menuai kontroversi karena dinilai memojokkan umat Islam.

Sejak dipublikasikan via youtube pada 21 Juni lalu, film tersebut telah dilihat 3.389 kali dan mendapatkan 48 komentar. Sebagian besar komentar menghujat film tersebut karena dinilai mendiskreditkan Islam. Sang sineas, Anto Galon menegaskan tak ada niat memojokkan umat Islam dalam karyanya. "Kalau saya dihujat ya mungkin yang menghujat itu salah satu orang yang bersumbu pendek," katanya kepada GATRAnews, Senin (26/6).

Dalam satu adegan digambarkan perdebatan antara seorang polisi dan beberapa anggota jamaah pengajian yang menjaga jalan. Saat itu, sebuah ambulan permisi akan lewat karena membawa pasien kritis. Kebetulan sang pasien berasal dari nonmuslim.

Polisi meminta diberi jalan karena ini menyangkut nyawa orang. ”Seharusnya polisi menjaga warga yang sedang beribadah. Jangan malah mengganggu. Dosa kamu!” kata sang anggota jamaah yang disapa "Mbah". ”Pak, saya lebih baik berdosa membantah omongan Bapak daripada saya berdosa membiarkan orang mati di sini,” jawab polisi. Beberapa jamaah lain pun mendukung agar ambulan tersebut melintas. Singkat cerita akhirnya ambulans diizinkan melintas dan pasien pun tertolong jiwanya.

Saat ini, Anto mengaku mendapatkan banyak kritikan, hujatan bahkan ancaman via media sosial miliknya.

"Banyak yang inbox ke saya kalau saya kafir dilaknat Allah. Bahkan tugas-tugas malaikat pun seakan akan mereka wakili, dosa dan pahala sudah ada tugasnya yang mencatat. Jadi kita jangan jadi malaikat yang seakan akan boleh menghakimi," keluhnya.

Dalam karyanya, Anto ingin menggambarkan bahwa manusia itu ada yang bersifat layaknya tokoh pewayangan seperti Bima, Arjuna, Duryudana, Rahwana, Rama, Sengkuni dan lain-lain. "Saya juga menyadari bahwa film saya tidak mungkin memuaskan semua pihak, kalau ada pihak-pihak yang marah mungkin karena kesentil dengan film ini," ucapnya.

Menurut pria yang juga pernah membintangi beberapa film ini, pada dasarnya film "Kau Adalah Aku yang Lain" bercerita tentang bagaimana Islam menghargai kehidupan bagi siapapun.

"Penafsiran akan film berbeda beda, akan ada yang pro dan kontra, seperti juga dengan kelompok-kelompok yang tersinggung, ada juga kawan-kawan muslim yang menghargai ide yang ingin disampaikan film ini," tegasnya.

Selasa, 27 Juni 2017

GNPF-MUI INGIN NKRI UTUH, TAPI RIZIEQ TETAP DI HUKUM




Jakarta- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Natsir pertemuan dengan Jokowi pesan mengisyarakatkan pesan penting bagi Bangsa Indonesia. Selanjutnya Bachtiar Natsir mengidam-idamkan Indonesia damai, bersatu dan berdaulat pada kompas.com, selasa (27/7/17).

Cita-cita yang bagus dari Bachtiar Natsir dan sekarang Indonesia benar-benar damai, karena Rizieq Shihab tidak ada, lari ke Yaman dan dukungan terhadap GNPF-MUI sudah berkurang dan yang terpenting sudah tidak aktivitas yang dilakukan oleh Rizieq Shihab dan Bachtiar Natsir serta kroninya pasca pelariannya.

Sebagaimana masyarakat merasakan sendiri situasi dan kondisi Indonesia terkini pasca larinya gembong FPI Rizieq Shihab ke Yaman, semua aktivitas lancar dan gesekan berbau sara sudah banyak berkurang, dan yang terpenting Indonesia benar-benar dalam keadaan aman.


Perlu diketahui sekarang ini, ada upaya dari GNPF-MUI untuk menyelesaikan kasus Rizieq Shihab dengan cara berdialog dengan Presiden RI Joko Widodo, strategi ini ditempuh karena beberapa strategi yang lainnya gagal ditempuh, seperti: Rizieq Shihab sasaran sniper, mengumpulkan massa tanggal 9 juni 2017 atau #aksi 96 dan lain sebagainya.

Bisa dibayangkan jika proses dialog Rizieq Shihab dan gerombolannya berhasil dan keluar dari kasus yang menjeratnya (Chat Sex dan kasus lainnya), Dia akan merasa menang dan jumawa, serta tidak menutup kemungkinan akan berulah kembali di masa yang akan datang, apalagi dalam waktu dekat ini akan mengahadapi Pilpres 2019.

Sedangkan masyarakat sendiri juga tidak rela kalau kasus Rizieq Shihab menguap begitu saja, karena di mata hukum Rizieq sama dan tidak boleh diistimewakan (Rizieq Shihab harus dihukum), kalaupun itu terjadi dimana wibawa negara, yang selama ini menjadi fokus dari pemerintahan Jokowi untuk mengembalikan kewibawan negara.

BACHTIAR NASIR MENYEBUT RIZIEQ SHIHAB WNI KETURUNAN YAMAN

Bachtiar Natsir menyebut Rizieq Shihab adalah WNI keterunan berdarah Yaman, artinya bahwa Rizieq Shihab secara limitatif bukan warga pribumi dan dalam pelariannya sekarang ini Riizieq Shihab tidak akan susah karena di Yaman banyak keluarga yang menerimanya.


Jakarta- Moment hari raya Idul Fitri ini dimanfaatkan Bachtiar Natsir dan 6 orang lainnya (GNPF MUI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Mingggu (25/06/17).


Tujuan silahturahmi ini di release kesokan harinya oleh bachtiar Natsir di TV Muhammadiyah tiada lain adalah menggagas untuk berdialog dengan Presiden karena ada kebuntuan kasus secara hukum dan tidak ada kegaduhan di Indonesia, Senin (26/7/2017).

Secara tidak langsung Bachtiar Natsir mengakui kelompoknya telah membuat kegaduhan di negara Indonesia ini dan menuduh ada sekelompok orang yang salah memberikan masukan kepada Presiden, ujarnya.
Selain itu juga pada Rezim Jokowi ditegaskan bachtiar Natsir tidak ada diksrikriminasi islam dan Non Islam, tidak ada kriminalisasi ulama, dan tidak ada yang menyudutkan Islam.

Pada waktu yang sama Bactiar Natsir juga membahas kebuntuan kasus Rizieq Shihab yang mengalami kebuntuan dan tidak diselesai-selesaikan sampai saat ini, serta bactiar Natsir minta kasus yang menimpa Rizieq Shihab diselesaikan secara cepat, tegasnya Senin (26/7/2017).

Selain itu Bachtiar Natsir menyebut Rizieq Shihab adalah WNI keterunan berdarah Yaman, artinya bahwa Rizieq Shihab secara limitatif bukan warga pribumi dan dalam pelariannya sekarang ini Riizieq Shihab tidak akan susah karena di Yaman banyak keluarga yang menerimanya.

Memang banyak isu bahwa Bachtiar Natsir ini sudah melunak dan berpihak kepada pemerintah, isu ini telah dibuktikan dalam wawancara ekslusifnya walaupun terkesan tidak melemah namun berkali-kali memuji presiden atas segala kebijakannya, dan banyak bahasa yang mengisyaratkan mendukung proses terhadap Rizieq shihab (chat sex asli dengan menyebut ada pihak yang menyebarkannya).

Disamping itu juga menegaskan berkali-kali Rizieq Shihab WNI ketururan asal yaman, hal ini menjadi suatu tanda dan mengingatkan kepada kita semua bahwa selama ini kita telah terbuai dengan jualan agama Rizieq Shihab yang akan menjadikan negara Indonesia seperti di Timur tengah.

Sampai hari ini selama pelarian Rizieq Shihab ke Negara asalnya, Indonesia Aman dan Damai, semua bisa menjalankan Ibadah puasa dengan khusyu dan perayaan Idul Fitri dengan penuh makna.
Patut kita syukuri walaupun Rizieq Shihab yang berkewarganegaraan WNI keturunan Yaman tersebut lari dan tidak tunduk kepada hukum di Indonesia karena merasa bukan pribumi, tapi kita bisa merasakan Indonesia aman tanpa Rizieq Shihab dan tidak ada kegaduhan lagi di ibu pertiwi ini.

Selasa, 20 Juni 2017

Kapolri Sebut Ada Saksi yang Lihat Langsung Penyiraman Novel Baswedan



Jakarta - Polri kembali menemukan titik terang dalam penyidikan kasus serangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, pihaknya menemukan saksi kunci yang melihat langsung peristiwa penyiraman di depan masjid dekat rumah Novel. 

"Selama ini kami punya saksi yang melihat orangnya sebelum kejadian. Jadi bisa pelakunya, bisa bukan," ujar Tito di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/6/2017). 

Kali ini, menurut Tito, saksi melihat langsung saat Novel disiram air keras. Saksi tersebut diduga tahu tipologi pelaku seperti postur tubuh atau ciri fisik lainnya. 

"Tapi kami tidak bisa sampaikan siapa ya," kata Tito.
Saat ini, saksi tersebut diberikan pengamanan polisi di rumahnya. Tito mengatakan, tak heran saksi tersebut baru muncul sekarang setelah kejadian telah lewat dua bulan lalu. Ada kemungkinan saksi merasa takut dan terancam. 

"Saya sering tangani kasus yang berhubungan dengan kekerasan, mereka takut muncul. Takut nanti jadi target juga," kata Tito.

Apalagi, kasus Novel termasuk upaya meneror dan mengancam keselamatan. Jika saksi dari pihak keluarga, mungkin bisa lebih kooperatif karena ada keterikatan relasi.
Namun, jika dari pihak luar, kemungkinan mereka enggan bersentuhan dengan kasus yang bisa mempertaruhkan keselamatannya. 

"Apalagi pikirnya bukan urusan saya, buat apa saya ambil risiko. Tapi tim tak hentinya datang dari warga ke warga, akhirnya ketemu saksi-saksi," kata Tito. 

"Saya terima kasih pada saksi yang bersangkutan, tapi untuk keselamatannya kami tidak bisa sampaikan," ujar dia.

Senin, 19 Juni 2017

Rizieq Shihab Sarjana Luar Negeri, Gatot Nurmantyo : "Ulama Palsu"





Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI dan komponen bangsa agar tidak mengikuti ulama yang menginginkan agar bangsa Indonesia mengalami perpecahan.

"Kalau ada yang mencoba pecah belah bangsa dan mencaci maki dengan berpakaian ulama, pasti bukan ulama. Oleh karenanya, jangan diikuti," kata Panglima TNI saat berbuka puasa bersama dengan Muspida Kota Tarakan dan 1.000 anak yatim serta 4000 prajurit di Islamic Center Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (18/6). Demikian dikutip Antara.

Meskipun, orang itu berembel-embel kiai atau ulama, namun bila menginginkan adanya perpecahan di Indonesia berarti orang itu bukan orang Islam asal Indonesia atau orang Indonesia yang belajar Islam di luar negeri.

"Jadi, kalau ada orang bersorban mengaku ulama atau kiai, tetapi berbicara soal memecah belah bangsa, bukan kiai dari Indonesia atau orang tersebut belajar Islam dari luar negeri," katanya.

Mungkin sebuah bentuk sindiran kepada Rizieq Shihab dimana beliau semasa hidupnya selalu kuliah di luar Indonesia.

Umat Islam atau kiai asal Indonesia tidak menginginkan adanya perpecahan dalam bangsa ini, bahkan para ulama dan kiai bersama rakyat bersama-sama merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.

"Sejarah kemerdekaan, bahwa yang memerdekan Indonesia bukan TNI. Yang berjuang untuk kemerdekaan adalah rakyat Indonesia, yang mayoritas muslim. Kalau ada yang ingin pecah belah bangsa, apalagi ingin merusak Pancasila berarti ulama palsu. Dalam hadits disebutkan, seorang mukmin tidak boleh mencaci maki dan mengadu domba," ucap Panglima TNI.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengaku senang dengan perolehan hasil survei bahwa TNI mendapatkan kepercayaan tertinggi dari masyarakat Indonesia.

"Bagi TNI ini bukan prestasi luar biasa, tetapi kewajiban prajurit. TNI harus selalu dekat dengan rakyat," ucap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Kedatangan Panglima TNI di Tarakan juga untuk menghadiri acara Launching Trilateral Maritime Patrol (TMP) antara Indonesia, Malaysia dan Filipina, di Lantamal XIII pada Senin (19/6).

Ketiga Menhan yakni Menhan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Datuk Seri Hismammudin Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana, dengan menyertakan para panglimanya juga menghadiri acara itu.

PENYATAAN-PERNYATAAN BOHONG HABIB RIZIEQ DI TANAH SUCI

 

Inilah rizieq shihab, ulama yang sekarang sedang fenomenal yang di sebabkan oleh kasus chat sex nya dengan ketua yayasan solidaritas cendana, yaitu firza husein.
Rizieq shihab dan firza husein sekarang telah di tetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian polda metro jaya.

Saat dalam pemriksaaan polda metro jaya, rizieq shihab selalu mangkir dalam pemerikasaan kasusnya tersebut dengan beralasan sedang menjalankan umroh dan sampai sekarang pun rizieq shihab belum juga kembali ke tanah air.

Berbagai pernyataan dia lontarkan seperti, adanya sniper yang menembak rumahnya, membuat revolusi putih, dan yang terbaru ini adalah visa unlimited.
  
 
Pernyataan-pernyataan tersebut hanya kebohogan belaka yang dibuat-buat oleh rizieq shihab untuk mendapatkan simpatisan dari masyarakat indonesia agar membela dia untuk lolos dari kasusnya.

Beberapa contoh kebohongan rizieq shihab saat di  tanah suci:
1. Penembakan sniper, kaca yang katanya di tembak sniper tidak bolong tetapinya retak.
2. 700 pengacara dari pbb, sampai sekarang belum ada pembenaran dari hal ini.
3. Visa unlimited, pihak imigrasi telah menyakatan bahwa tidak ada yang namanya visa unlimited.

Disaat rizieq shihab tidak pulang-pulang dari tanah suci, ormas GNPF MUI yang dulu selalu membela beliau kini sudah berubah haluan, dan sekarang GNPF MUI, MUI dan POLRI sedang bekerja sama membuat umat islam yang penuh dengan rasa toleransi.

Bukti Transparansi Polri Dalam Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan




Jakarta (19/6): Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemimpin Polri tersebut ingin membahas soal pengakuan Penyidik KPK Novel Baswedan yang menyebut ada peran jenderal polisi di balik teror kepadanya.

"Nanti saya akan datang jam 14.00 WIB, siang ini dengan tim yang menangani. Nanti kita berdiskusi di sana," kata Tito di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin 19 Juni 2017.

Sebelumnya, Novel menyebut ada keterlibatan perwira tinggi Polri dalam kasus penyiraman air keras kepadanya. Pengakuan itu dia beberkan kepada wartawan majalah Time saat mewawancarainya di ruang perawatan di rumah sakit di Singapura.

"Saya menerima informasi ada jenderal polisi yang terlibat. Saya pikir informasi itu salah. Tapi, setelah dua bulan penyidikan kasus ini berjalan dan tak ada titik terang, saya pikir informasi itu benar," kata Novel seperti dikutip dari Time.com, Selasa 13 Juni 2017.

Kapolri mengatakan akan mengirimkan tim untuk bertemu Novel. Tujuannya, untuk meminta keterangan siapa jenderal yang dimaksud, sekaligus untuk mengembangkan penyidikan kasus penyiraman air keras.

"Kalau ada oknum jenderal, yang mana? Yang kedua, buktinya apa? Itu yang penting. Sebut namanya siapa? buktinya apa?" kata Tito. Jika terbukti ada jenderal polisi yang terlibat, Tito memastikan akan menindak.Kepada metrotvnews.com Senin (19/6).

Sementara Polri siap memproses oknum jenderal polisi yang disebut Novel Baswedan. Penyidik senior KPK menduga ada salah satu jenderal terlibat dalam kasus teror penyiraman air keras.

“Kalau ada buktinya kami akan proses dan kami akan terbuka hal itu. Tapi kalau seandainya tidak ada bukti-buktinya, saya sangat menyayangkan karena nanti institusi kepolisian menjadi negatif pandangannya dan di dalam internal kepolisian pun bisa ada saling curiga mencurigai,” ujar Tito di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (16/6/2017).

Minggu, 18 Juni 2017

Komnas HAM: Kasus Rizieq bukan kriminalisasi ulama


Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan kasus dugaan kriminalisasi terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab bukan kriminalisasi terhadap ulama.


Komisioner SubKomisi Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron, melalui siaran pers, Minggu, mengatakan kasus Rizieq Shihab masih ditangani oleh tim yang dipimpin oleh komisioner Komnas HAM lainnya yakni Natalius Pigai.

"Kami masih menunggu kesimpulan akhir dari penyelidikan tersebut," kata Muhammad Nurkhoiron.

Dia menuturkan kemungkinan hasil penyelidikan itu akan disampaikan pada Juli 2017.

Sementara pihaknya menyatakan bahwa kasus Rizieq bukanlah kriminalisasi terhadap ulama.

"Istilah kriminalisasi itu tak boleh mewakili golongan tertentu. Kriminalisasi Rizieq itu bukan kriminalisasi ulama, karena banyak ulama yang berseberangan pandangan dengan Rizieq," katanya.

Komnas HAM saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan kriminalisasi terhadap aktivis Islam seperti Rizieq Shihab dan Al Khaththath.

Presidium Alumni 212 telah meminta Komnas HAM untuk menyampaikan hasil rekomendasi atas penyelidikan mereka terhadap kasus Rizieq. Namun, lembaga itu masih belum merampungkan penyelidikannya.

Rizieq saat ini masih berada di Arab Saudi dan belum mau memenuhi panggilan kepolisian terkait dengan kasus dugaan pornografi yang menjeratnya.

Polda Metro Jaya menetapkan Rizieq sebagai tersangka kasus percakapan Whatsapp berkonten porno dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein. Kepolisian sudah mengajukan Red Notice kepada NCB Interpol Indonesia untuk menangkap Rizieq namun ditolak.

Jumat, 16 Juni 2017

Kapolri Tanggapi Novel Baswedan, Tito : Siapa Nama Jenderalnya?



JAKARTA – Polri siap memproses oknum jenderal polisi yang disebut Novel Baswedan. Penyidik senior KPK menduga ada salah satu jenderal terlibat dalam kasus teror penyiraman air keras. 
“Kalau ada buktinya kami akan proses dan kami akan terbuka hal itu. Tapi kalau seandainya tidak ada bukti-buktinya, saya sangat menyayangkan karena nanti institusi kepolisian menjadi negatif pandangannya dan di dalam internal kepolisian pun bisa ada saling curiga mencurigai,” ujar Tito di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (16/6/2017).
Tito juga berharap Novel memberikan keterangan terkait jenderal yang dicurigainya itu kepada penyidik. Apabila bukti-bukti dirasa cukup, polisi akan mendalami keterangan tersebut. 
“Yang dimaksud bersangkutan kalau ada oknum jenderal, yang mana? Yang kedua buktinya apa? Sebut namanya siapa? Buktinya apa?,” kata Tito.
Selain itu, Kapolri menyampaikan beberapa langkah untuk mendalami pernyataan Novel itu. Pertama, dia berencana bertemu pimpinan KPK untuk koordinasi perkembangan kasus dan pernyataan Novel. Kedua, mengirimkan tim ke Singapura guna mengklarifikasi langsung kepada yang bersangkutan
“Dua hal ya mengenai masalah koordinasi pengembangan penyidikan kasus penganiayaan terhadap Novel Baswedan. Yang kedua adalah mengenai pernyataan. Saya pikirnya langkahnya nanti saya akan kirimkan tim, ke saudara Novel,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto yang mengingatkan Novel untuk berhati-hati dengan penyebutan nama atas kecurigaan pihak yang terlibat dalam kasus teror. Apabila Novel menyebut nama tak terbukti keterlibatannya, maka ada implikasi hukumnya. 
“Kalau dia menyebut nama, sebaiknya hati-hati, karena kalau menyebut nama dan tidak ternukti ada implikasi hukum,” ujar Setyo.
Sebelumnya, media internasional, Time mewawancarai Novel di ruang perawatannya di Singapura. Novel pun buka-bukaan terkait teror yang menimpa kepada dirinya. 
Dalam wawancara itu juga, Novel menerima informasi mengenai adanya keterlibatan salah satu jenderal dalam kasusnya. Awalnya dia tidak percaya namun setelah dua bulanh berselang, kasus penyiraman air keras ini belum terungkap, Novel menganggap informasi tersebut bisa saja benar.

"Fakta Politisasi Kasus Rizieq Shihab Sangat Nyata"







Jakarta. Sudah genap 52 Hari kepergian Habib Rizieq Shihab dari Indonesia, dan juga sudah 19 hari semenjak beliau di tetapkan jadi tersangka kasus chat sex WA dengan Firza Husein. Namun sang Imam Besar belum memberi tanda akan kepulanganya ke Indonesia.

Menjadikanya buronan Negara pun tidak menyurutkan tekad rizieq untuk tetap tinggal di Arab Saudi lebih lama lagi, pengacara Eggi Sudjana berdalih bahwa sang Imam Besar mendapatkan VISA UNLIMITED dari Pemerintah Arab Saudi kepada Detik.com, Senin (12/6). Lucunya kesokan harinya (13/6) pernyataan pengacara sekelas Eggi Sudjana di permalukan oleh rekanya Kapitra “Ha ha ha (tertawa), itu keliru (visa unlimited)” kepada Suara.com, Selasa (13/6/2017).

Kembali ke kasusnya, sekarang Rizieq Shihab mengatakan bahwa kasusnya dipolitisasi oleh pemerintah. Lewat pengacaranya Kapitra Ampera, rizieq shihab mengatakan kasusnya itu merupakan politik balas dendam karena kekalahan pilkada dan di penjaranya seorang Ahok (Tempo.co)

Hal ini semakin menjadikan bahwa kubu Rizieq Shihab kehabisan akal untuk menghindar dari jerat Hukum Indonesia, padahal ketika pilkada berlangsung mereka tidak segan – segan mempolitisasi masjid yang dijadikan tempat kampanye, bahkan mayat sekalipun di ancam mereka.

Politisi PDIP Eva Kusuma Wulandari sampai mengatakan “"Ahli politisasi (agama) kok takut politisasi ya?" kata Eva kepada Warta kota, Selasa (16/5/2017).

Namun saya tidak akan membahas pilkada, penulis lebih concern kepada beberapa politisi Indonesia yang secara hampir bersamaan pergi ke Arab Saudi, seperti Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, anggota DPR fraksi PKS, serta Aktor Utama Pelengseran Presiden Gus Dur yaitu Amin Rais (TRIBUNNEWS.COM).

Mungkin karena yang terhormat para politisi ini takut akan berubahnya Rizieq Shihab menjadi Nazarudin ke- 2, yang tak segan membongkar semua dalang kecurangan pilkada maupun kegaduhan yang selama ini menerpa Indonesia. Jikalau sang Imam Besar sampai di tangkap Kapolisian karena perbuatanya.

Kita orang awam pun tidak mengerti apa tujuan mereka Umroh secara hampir bersamaan tersebut, namun aroma “menyusun rencana” sangat kental agar Rizieq Shihab lepas dari jerat hokum karena ditakutkan menjadi “Nazarudin II”. Atau bisa jadi menyusun rencana politis untuk menyambut 2018 yang akan di adakan Pilkada serentak dan juga Pilpres 2019. Rencana akan menggunakan masjid dan mayat untuk digunakan kembali, atau hal – hal yang berbau agama lain yang dapat di jadikan senjata untuk kepentingan politik menjijikan mereka?

Jadi siapa yang sebenarnya mempolitisasi kasus Rizieq? Pemerintah atau Rizieq itu sendiri? Gunakan kecerdasan yang kita miliki, “jangan hanya mengintip dari lubang kunci sebuah pintu yang terbuka lebar.” Penulis pamit.

Pernyataan Novel Baswedan: FAKTA atau FITNAH?



Jakarta - Pengungkapan kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan, penyidik senior KPK, masih terus berjalan. Namun, dari Singapura muncul kabar baru.seperti ditulis situs times.com, Novel menyebut soal bisikan adanya jenderal polisi terkait penyerangan terhadap dirinya.

Dari pernyataan novel tersebut yang di lansir di media times, Mabes Polri kembali menghimbau Novel Baswedan, penyidik senior KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang menjadi korban penyiraman air keras, agar segera menyampaikan informasi adanya dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam penyiraman dirinya, ke penyidik Polda Metro Jaya. Mabes beralasan, bila dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) maka informasi yang dimiliki Novel akan memiliki nilai pembuktian.

Hal tersebut diungkapkan Kabag Penum Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul saat ditemui di Gedung Mabes Polri, Jakart, Kamis (15/6). Menurut Martinus, pihaknya menghargai informasi yang disampaikan Novel. ”Info yang disampaikan Novel, kami hargai info tersebut, namun kami berharap, info itu disampaikan kepada penyidik. ( koran-jakarta.com ).

Lanjut Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) pun ikut mengomentari pernyataan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tersebut.

Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama meminta keterangan yang menyangkut kasus penyiraman air keras itu disampaikan dalam berita acara pemeriksaan bukan di media massa. Dengan demikian, keterangan tersebut memiliki kekuatan hukum.

“Ini sama saja gulirkan bola panas. Harusnya sebutin saja dipemeriksaan namanya petinggi Polri itu. Bukan malah lempar wacana ke media tanpa ada dasar bukti yang kuat,” tegas Haris hari ini.

Menurut Haris, apa yang dilontarkan Novel telah sembarangan mencatut nama orang dan korps Kepolisian dengan seenaknya tanpa ada bukti bisa berdampak pencemaran nama baik dan fitnah pada korps Bhayangkara.

Selasa, 13 Juni 2017

POLRI Dan GNPF MUI Sepakat Membangun Negeri




Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian kemarin pada hari selasa (13/6). Mengadakan acara buka puasa bersama dengan ulama MUI dan ulama GNPF MUI.

Dari jajaran Polri, hadir antara lain Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Pol Lutfi Lubihanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, Kakorsabhara Baharkam Polri Irjen Pol Umar Septono, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan, Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto, Kapolres Jakarta Barat Kombes Roycke Harry Langie, Kapolres Bandara Soetta Kombes Arif Rahman, dan Kapolres Bekasi Hero Henrianto.

Dari MUI hadir antara lain Ketua Umum KH Ma’ruf Amin, Wakil Ketua Umum Zainut Tauhid Sahadi, Wakil Sekretaris Natsir Zubaidi dan beberapa tokoh MUI lainnya. Hadir juga Ketua GNPF MUI Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Zaitun Rasmin, Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi, Heri Sucipto, Imam P. Moeljadi, dan politisi PPP Umar Husin.

Dalam acara buka puasa bersama ini POLRI,MUI,dan GNPF MUI. Mereka Sepakat akan membangun umat islam yang penuh dengan toleransi agama sesuai dengan pancasila dan menghilangkan sifat radikalisme yang ada di Indonesia.

GNPF MUI yang biasa di kenal yang selalu PRO terhadap Rizieq Shihab dengan pahan radikalismenya kini telah berubah mendukung POLRI setelah Rizieq Shihab kabur dalam kasus chat sexnya.

Senin, 12 Juni 2017

"KRIMINALISASI ULAMA" AKAL-AKALAN RIZIEQ AGAR DI BELA UMAT




Jakarta - Langkah strategi Rizieq Shihab dalam menghadapi proses tindak pidana yang menjeratnya adalah melemparkan isu "Kriminalisasi Ulama", karena langkah itulah yang memungkin Rizieq Shihab  mendapat dukungan umat dengan dalih "Aksi Bela Islam dan Ulama".

Namun, lagkah strategi Rizieq Shihab melalui Sambo diluar predeksi Aksi 96 dengan mengusung Aksi Bela Islam dan Ulama itu diluar prediksi, massa yang datang hanya sekitar 150 orang padahal sesumbarnya 7 juta orang, tapi boleh juga Rizieq Shihab sengaja  mengukur berapa orang yang menjemput di bandara, dengan uji coba aksi 96, kalau memang banyak pasti berani pulang.

Melihat jumlah peserta yang mengikuti aksi 96, menunjukkan indikasi bahwa masyarakat sudah cerdas menentukkan mana "Aksi Bela Islam" mana "Aksi Bela Rizieq".

Masyarakat tidak mau lagi di benturkan  dengan kepentingan Rizieq dan akan berpikir dua kali bahwasannya bukan bela ulama tapi Aksi Bela Rizieq Shihab. Selanjutnya masyarakat sudah menilai bahwa kasus merupakan Rizieq kriminal biasa dan tidak ada kaitannya dengan ulama.

Hal itu juga dikuatkan pernyataan Menkopolhukam Wiranto pada Republika.co.id  menilai istilah pengunaan kata kriminalisasi ulama, tidak tepat digunakan, pemerintah tidak akan melakukan proses hukum kepada seseorang jika tidak ada masalah hukum yang menyertai, Jumat (9/06/17).

Ketua MUI Maaruf Amin juga secara tegas penetapan tersangka Rizieq tidak ada kaitannya dengan ulama (30/5/17). Selain itu Din Syamsudin mengatakan pada merdeka.com bahwa kasus Rizieq tidak ada kaitannya dengan ulama itu hanya istilah dan isu yang muncul namun tidak besar (31/5/17).

Selanjutnya Menteri Agama juga menilai sama dengan tokoh tokoh agama lainnya bahwa kasus Rizieq adalah kriminal biasa, siapa yang berbuat harus bertanggung jawab dan jangan harap diperlakukan secara istimewa dan khusus, karena semua warga negara sama kedudukannya dalam hukum.

Beberapa pendapat di atas sudah cukup menjawab isu yang dilemparkan Rizieq Shihab bahwa "Kriminalisasi Ulama" itu tidak ada, hanya akal-akalannya saja, dan sengaja dikaitkan dengan Aksi Bela Islam dan Ulama agar banyak dukungan serta simpati, yang tujuannya berkelit dari perkara yang sedang dihadapinya.

ADE ARMANDO TANTANG RIZIEQ SHIHAB “MUBAHALAH”








Jakarta- Ade Armand melalui akun Facebooknya, Ahad 16 Ramadhan 1438 H (11 Juni 2017), sudah mempublis tantangan MUBAHALAH pada kasus "chat".

“Ya Allah, bila Rizieq tidak mengirimkan chat mesum itu, azablah saya. Bila Rizieq benar mengirimkan chat mesum, azablah Rizieq."

Sebelumnya pun beredar Muhabalah yang dilakukan Rizieq Shihab, sebagaimana dilansir kumparan.com, Selasa (30/5/2017) berikut ini:

“Demi Allah, Alhamdulillah, sejak saya memasuki usia taktif hingga saat ini, saya tidak pernah mencuri, merampas, merampok, membunuh, berjudi, meneggak miras, sodomi ataupun berzina”.

Namun ada sedikit perbedaan Mubahalah antara Ade Armando dengan Rizieq Shihab, Ade Armando secara terbuka dan berani menantang Mubahala Rizieq Shihab melalui Akun Facebooknya, sedangkan Rizieq Shihab hanya melalui pengacaranya saja.

Jika Rizieq Shihab benar-benar berani Mubahalah, hitungan detik harusnya sudah merespon tangtangan Ade, namun sampai hari ini belum ada respon mengenai tantangan tersebut, takutnya Rizieq tidak berani kerena benar-benar melakukan Chat Mesum.

Selanjutnya tantangan Ade Armando pun langsung di-Amin-kan netizen ramai ramai , dari seluruh koment di Facebook tersebut hampir 99% menyatatakan keinginan Rizeiq Shihab terkena Adzab dari Allah terkait Mubahallah Ade Armando Jika Rizieq Shihab Berani menerima tantanganya.

Rupanya sekarang ini sudah banyak secara berani dan frontal menantang Rizieq Shihab, walaupun loyalis Rizieq tengah melakukan Persekusi, akan tetapi semakin membuka lebar perlawanan dari masyarakat bahwa cara-cara itu tidak dibenarkan baik secara Islam dan Hukum.

Kamis, 08 Juni 2017

Menejemen Istiqlal Keluarkan Maklumat Larang Aksi 96


JAKARTA : Management Masjid Istiqlal memberikan surat maklumat yang berisi tentang penolakan kepada ketua presidium alumni 212 yang akan menggunakan masjid Istiqlal untuk acara aksi 96 besok, Jumat (9/6/2017).


Dalam surat tersebut tertulis bahwa permintaan dari ketua alumni 212 yang berencana akan menggunakan masjid istiqlal dalam acara aksi 96 pada Jumat (9/6) besok tidak dapat dipenuhi karena di tanggal yang sama masjid istiqlal akan digunakan untuk agenda rutin mingguan usai solat jumat.


Berikut Isi Maklumat yang berisi tentang penolakan aksi 96 di masjid Istiqlal tersebut.


Assalmualaikum Wr Wb


Memperihatikan Surat saudara NO 06/I/PA 212- ext /VI/ 2017 tanggal 4 Juni perihal saya tertera di pokok surat dengan ini kami sampaikan :


1. Terimakasih perhatian saudara kepada Masjid Istiqlal, Semoga kegiatan yang dilakukan persedium 212 selalu sukses dan mendapatkan ridho allah swt.


2. Berkaitan, dengan permohonan saudara, kami mohon maaf tidak dapat pertimbangkan karena pada hari tanggal tersebut digunakan untuk kegiatan rutin Masjid Istiqlal setelah jumat.


Demikian harap maklumi


Wasalamualaikum Wr. wb


AN KETUA BADAN PENGLOLAH MASJID ISTIQLAL
SEKERTARIS

Rabu, 07 Juni 2017

HOAX RIZIEQ TERBARU JAKARTA TIDAK KONDUSIF, MAKA PILIH TINGGAL DI ARAB




Jakarta - Pernyataan Rizieq Shihab melalui pengacaranya Sugito pada megapolitan.com (8/7/17) menyebut Rizieq berencana pulang ke Tanah Air pada 17 Ramadan atau 12 Juni mendatang. Namun “suasana di Jakarta belum kondusif dan hukum masih memaksakan kehendak, ini (Habib Rizieq) tidak jadi pulang, kan sudah ada visa long stay,” sehingga pilih di Arab ujarnya.

Namun sebaliknya ketua DKM Masjid Al-Ihsan di Penjompongan H Mansyur mengatakan “apa tidak salah kalau jakarta tidak kondusif, perasaan setelah dia (Rizieq Shihab) tidak ada malah kondusif, dan kalau bisa jangan hanya long-stay tapi pindah aja jadi warga negara Arab agar Jakarta dan Indonesia kondusif, Ujarnya Kamis (8/7/17).

Mansyur juga menegaskan, walaupun saya hanya DKM tapi sekali sekali boleh berbicara, “pesan saya terhadap saudara Rizieq Shihab jangan mengada-ngada dan membuat kebohongan publik, ngakunya Ulama tapi kelakuan kaya Dazal, masa jakarta Aman dibilang tidak kondusif”, imbuhnya dipelataran mesjid Penjoopongan.

Mansyur juga mengatakan pernyataan Rizieq Shihab melalui Sugito tentang Jakarta tidak kondusif karena dia takut di tangkap kasus pornografi, ngapain takut hidup cuman sekali, kalau memang salah ya tebus dosa di dunia sehingga mudah di akhirat, jangan tambah dosa lagi dengan bohongin umat Islam”, Ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) Said Aqil Siradj ada Netral.com meminta Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq untuk menghadapi proses hukumnya. Hal itu dikatakan saat menghadiri buka bersama di kediaman Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto di Jalan Widya Chandra, Jakarta, Rabu (7/6/2017) malam.

Said juga minta agar Habib Rizieq tidak lari dari permasalahan yang sedang menimpanya dan segera pulang ke Indonesia. "Ngapain lari? hidup sekali saja kok lari," cetus Said Aqil. "Kalau memang gentle hadapi dong konsekuensinya apapun," tambahnya.

Berbagai pendapat juga mengalir dari berbagai kalangan yang ternyata mereka sudah bosan melihat tindak-tanduk dan cara-cara politis Rizieq Shihab berkelit menghadapi hukum, sebagaimana Aliansi Masyarakat Anti Hoax (AMAH) H. Fakri Dahlan mengatakan ”sudah hadapi hukum jangan jadi banci seperti yang ada di meme dan minta dukungan pimpinan parpol, sekarang nambah lagi Jakarta tidak kondusif”, ketusnya Kamis (8/6/17) siang ini.

Fakta "Politik Praktis" Rizieq dalam Kasus Pornografi


Jakarta - Penyebar konten "Chat Sex" antara Rizieq dan Shihab selalu menjadi dalih status kriminalnya di politisasi, sebagaimana melalui pengacaranya Sugito Atmo Prawiro mengatakan pada liputan6.com “kalau tidak ada keinginan kriminalisasi, yang upload dulu yang di tangkap, motivasinya apa upload” ujar Sugito Rabu (7/6/2017).

Sugito juga menegaskan “makanya dihadapinya dengan Politis juga”, artinya Rizieq Shihab akan menghadapi perkara pornografi ini dengan cara-cara politis, ketimbang hadir dan membuktikannya di pengadilan. 

Polda Metro Jaya melalui Kabid Humas Kombes Pol Argo Yuwono sedang berusaha mengungkap penyebar konten porno tersebut, tetapi bukan berarti kasus di depan mata dibiarkan begitu saja atau menutup sebelah mata. Namun entah kenapa pihak Rizieq selalu berdalih ketimbang menghadapi kasus yang sedang menjeratnya.

Pelapor dan masyarakat juga akan menanyakan sampai dimana perkembangannya kasus Rizieq dan Firza, justru apabila di biarkan masyarakat akan menilai kasus ini dipolitisasi dan polisi bersikap plintat-plintut. Tepat kiranya langkah Polri menyelesaikan sampai di tingkat pengadilan dan pihak Rizieq juga membukatikannya di tingkat pengadilan.

Kemudian apa yang disebut menghadapi dengan cara politis sangat ambigu, apa benar menghadapi hukum penyelesaiannya secara politis yang dimaksud adalah pengerahan massa dengan dalih keislaman mengundang massa untuk berkumpul di Istiqlal  9 Juni 2017 mendatang. Alasannya agar negara takut dan tertekan dengan massa pendukung Rizieq Shihab. 

Selanjutnya Rizieq Shihab juga menggerakkan siber loyalis Rizieq untuk memfitnah dan memutar balikkan fakta serta melakukan PERSEKUSI terhadap “WANITA DAN ANAK” merupakan bentuk politisasi ala Rizieq Shihab untuk berkelit dan terbebas dari kelakuannya sendiri yaitu berzinah. 

Seyogyanya tudingan-tundingan status kriminal Rizieq Shihab tidak terus menerus di kemas dan disampaikan kepada publik melalui media lebih baik dihadapi saja, karena berbagai Tokoh Ulama, Komnas Ham, Menteri Agama dan lainnya sudah menyatakan kasus ini murni pidana, tidak ada kaitannya dengan ulama. 

Justru dengan terus menurus berdalih terhadap status kriminalnya, akan membuka cakrawala berpikir masyarakat bahwa penilaian terhadap Rizieq selama ini salah, karena faktanya yang selalu mengaku ulama dan tidak pernah berbuat dosa padahal beliau bukan “Nabi dan Malaikat” itu tidak pernah taat hukum dan selalu berdalih.

HABIBANA RIZIEQ SHIHAB BERBINTANG LIMA, ANAK BUAH BERHOTEL PRODEO


Habibana Rizieq Shihab di pelariannya menginap di Hotel Bintang Lima Kelas President Suite.

LIPUTAN66.com, Jakarta - “Namanya Cinta Tai Ayam Pun Rasa Coklat” , istilah ini cocok bagi orang yang sedang jatuh dan mabuk karena cinta. Namun cinta seperti ini tidak akan bertahan lama, karena ketika menjalaninya “Tai Ayam” memang akan seperti tai ayam bukan “Coklat”.

Baginda Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab di pelariannya, tepatnya di Arab Saudi masih terus menerus berjuang agar terbebas dari kasus yang menjeratnya, Baginda pun tak segan-segan menginstruksikan anggota dan loyalisnya untuk datang menjemput di Bandara layaknya Imam Khomaeni.

Selain itu Baginda Yang Mulia Rizieq Shihab mengintruksikan untuk perang medsos dan “Buly habis musuh-musuh kita” serta gunakan akun-akun medsos anda sebagai senjata kalian. Ujarnya di unggahan youtube.

Dalam perjuangannya, Baginda dengan loyalisnya (FPI) bagaikan sepasang kekasih di mabuk cinta, sehingga anggota dan loyalisnya mau berbuat apa saja untuk menunjukkan kecintaanya terhadap Paduka Habibana Rizieq Shihab.

Perlu di ulas sedikit, saat ini nampak dalam unggahan youtobe pertemuan antara Rizieq Shihab dan Eggi Sudjana berada di kamar baginda menginap, di “Hotel Bintang Lima Kelas President Suite”, harganya dipastikan mahal dan biasanya yang menempatinya sekelas Raja dan Presiden.

Sungguh ironis, jika di bandingkan dengan keadaan Muslim Cyber Army yang sudah diciduk pihak kepolisian, karena kecintaan terhadap paduka, para “Penyebar Hoax Dan Ujaran Kebencian Serta Persekusi”  itu sekarang rela menginap di Hotel Prodeo (Rumah Tahanan), sementara paduka berlibur pada  pelariannya dengan alasan umroh di hotel berbintang lima sekelas Raja dan Presiden.

Pada awalnya penulis berpikir kecintaannya terhadap Paduka akan kekal dan abadi seperti istilah cinta di atas, akan tetapi pada akhirnya “Tai Ayam” rasanya “Tai Ayam” bukan “Coklat” yang dirasakan mereka, para pelaku tersebut sekarang menangis dan menyesali perbuatannya serta berhotel prodeo.
Herannya anggota dan loyalisnya tidak sadar, sekarang ini sedang dimamfaatkan oleh Baginda. Bisa dibayangkan orang yang menyuruh berjuang yaitu Baginda Rizieq Shihab “Berbintang Lima”, sedangkan anggota yang berjuang “Berhotel Prodeo”, terus nasib anak dan istrinya bagaimana, serta siapa yang mau membela.
Akan tetapi bisa saja hal tersebut sudah menjadi tradisi di FPI, kalau pemimpinnya senang senang anggotanya susah, itu sudah keharusan dan sudah biasa. Bagi  mereka cukup diberikan julukan pahlawan karena sudah dianggap berjihad dan  disiapkan surga di hari akhir nantinya (apakah Baginda Rizieq Shihab sudah  merangkap Tuhan juga saat ini???).

Selasa, 06 Juni 2017

AKSI 9 JUNI BUKAN BELA ULAMA TAPI BELA RIZIEQ SHIHAB


 
Jakarta- Ansfuri Sambo mengatakan 3 hari kedepan yakni 9 Juni 2017 atau Aksi 9 Juni hari penentuan kembalinya Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab sebagaima telah dilansir di lansir detik.com (02/06/17).

Sambo menjelaskan acara 9 juni pekan ini di Istiqlal merupakan aksi bela Ulama dan menguji kesiapan umat menyambut Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq nantinya.

Sambo juga menegaskan pada detik.com "Kita lihat kalau ternyata besok yang datang di Istiqlal itu sejuta orang, misalnya atau 500 ribu, berarti sudah siap umat. Pokoknya habib pulang itu tergantung siap-tidaknya kita. Kalau umat sudah siap ya pulang, kalau belum ya belum," ucap Sambo.

Pernyataan Sambo ini sekaligus meminta umat untuk mengawal Rizieq Shihab saat tiba di bandara, dalam pandangan kami tersirat ada ketakutan dari Habibana akan ditangkap pihak kepolisian, sehingga apabila massa banyak Habibana Rizieq Shihab merasa polisi tidak bisa menangkapnya.

Karena pernyataan-pernyatan dari berbagai media sosial beredar rencana Polri akan tangkap Rizieq Shihab setiba di Bandara, sehingga aksi ini 9 juni segera di launching sebagai Aksi Bela Ulama padahal sudah nyata –nyata pernyataan Sambo bahwa aksi ini untuk menguji kesiapan umat dalam penjemputan Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab.

Memang kelompok mereka ini sangat lihai dalam mengemas ivent “Bela Rizieq Shihab” dikaitkan dengan Aksi Bela Ulama dan Agama, seakan-akan bahwa Paduka Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab mewakili ulama dan agama Islam di Indonesia.

Satu lagi kelihaian mereka adalah ivent dilaksanakan pada hari jumat, dimana saat itu umat Islam sedang melaksanakan Sholat Jumat, mau tidak mau jemaahnya pasti banyak, dan itu akan di anggap sebagai bentuk dukungan dari umat Islam kepada Sambo dalam jemput Rizieq Shihab di bandara.

Jadi sebenarnya umat yang dimaksud oleh Sambo adalah laksar-laskar yang tergabung dalam FPI dan pendukung Rizieq Shihab, jika yang lainnya datang ke Istiqlal hanya melaksanakan Sholat Jumat, tapi kalau ada yang terpengaruh maka mereka termasuk kelompok FPI dan kelompok Islam yang terkena tipu daya oleh kemasan bela ulama dan agama, padahal bela Rizieq Shihab.

Banyak pendapat para tokoh umat Islam seperti Maaruf Amin dan Din Syamsudin bahwa peningkatan status Rizieq Shihab jadi tersangka tidak ada kaitannya dengan Ulama, dan banyak pendapat lain seperti Mentri Agama dan Komnas Ham bahwa penetapan tersangka Rizieq Shihab di pastikan tidak ada kaintannya dengan Ulama.

Namun juga ada beberapa saran netizen jika Rizieq Takut dan tidak berani mengahadapi hukum agar mencari suaka di negeri Arab serta kembali ada saat kondisi politik menguntungkan bagi dia. Ada juga yang menyampaikan apapun alasannya Rizieq jika tidak pulang akan di deportasi karena visa akan habis.

Kebanyakan dari saran netizen Habib tidak usah pulang, biarkan negera Indonesia ini aman, damai dan tentram tampa kehadiran Rizieq Shihab, daripada datang merusak semuanya terutama kenyamanan kami menjalankan Ibadah Puasa dan kegiatan keagamaan umat lainnya.

Senin, 05 Juni 2017

JANGAN PULANG YA HABIBANA





Habib..,
Kami mohon habib tidak pulang sekarang..


Jika Habib pulang saat ini..


Kami khawatir...
Jalan Tol dari Soekarno-Hatta hingga Soedirman-Thamrin..
Dari Bandara hingga Pelabuhan..
Dari Tanggerang hingga Jakarta...
Tak bisa bergerak karena di penuhi kendaraan umat yang ikut menjemput Habib...


Kami khawatir...
Banyak darah tumpah di jalan karena umat tak lagi takut peluru.. apalagi pentungan dan gas air mata...


Kami khawatir...
Tidak lagi cuma mendengar slogan Bandung Lautan Api...
Namun juga Surabaya, Madura, Lombok Samarinda, Pontianak dan Ujung Pandang lautan api...


Kami khawatir...
Banyak bangunan kantor-kantor pemerintah, toko-toko dan mobil mewah 'hangus terbakar' oleh kobaran api amarah umat yang tidak bisa lagi di bendung bahkan oleh seruan ulama sekalipun...


Kami khawatir...
Saudara-saudara kami, teman-teman kami, sahabat sahabat kami sebangsa dan setanah air, akan menjadi korban konflik perang saudara...


Karena itu wahai Habib...
Janganlah engkau kembali pulang saat ini...


Kami minta pengorbanan atas diri mu lagi wahai Habib...


Kerelaan mu untuk menerima cercaan dan makian sebagai seorang 'Pengecut' dari mereka yang membenci mu...


Keikhlasan mu untuk tidak dapat membela diri dari tuduhan orang-orang bejat yang menebar fitnah atas diri mu...


Kesabaran mu untuk menerima kedzaliman demi kedzaliman penguasa atas diri istri, anak-anak dan seluruh anggota keluarga mu Habib...


Tunggulah...
Tunggulah hingga datang waktu yang tepat bagi mu untuk kembali pulang...


Tunggulah sejenak hingga remaja-remaja tumbuh menjadi pemuda..


Tunggulah sejenak hingga Alqur'an lebih kuat rekat dalam iman putra-putri umat...


Tunggulah sejenak hingga kami mampu menggantikan amarah yang bergelora menjadi kekuatan yang berbalut keyakinan bahwa kematian jalan indah menuju Syurga Allah...


Tunggulah sejenak...
Saat dan waktu ketika telah lahir seratus dan seribu Rizieq-Rizieq muda dan perkasa di seantero Nusantara...
Yang akan berdiri di barisan terdepan...
Memimpin seratus juta umat untuk menegakan syari'at...


Kami bersama mu HRS...

EGGI SUDJANA, SANG KUASA HUKUM YANG MELANGGAR HUKUM





Jakarta- Celotehan Pengacara Rizieq Shihab, yakni Eggi Sudjana pada TRIBUNNEWS.COM selasa (30/05/17) belum ada yang menangggapi, namun harus ditanggapi, urgensinya adalah wibawa negara, hukum dan kode etik dari advokat sendiri. Adapun peryataan Eggi Sudadjana pada berikut ini.



“Kasus (RS dan FH) ini diyakini merupakan langkah pemerintah mengkriminalisasi ulama”.



Eggi mengatakan “bahwa kasus ini mencuat karena pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kalah dalam Pilkada DKI Jakarta serta penetapan tersangka Ahok.”
Selanjutnya Eggi menjelaskan "Ini problemnya adalah politik balas dendam dari dua hal penting kekalahan Ahok di Pilkada dan dipenjara kasus penodaan agama. Ini substansinya.






Di belakang semua ini kami menilai adalah Presiden Jokowi," jelas Eggi.
Celotehan lainnnya pada TRIBUNNEWS.COM, jumat (2/06/17) “ Jutaan pendukung Rizieq, sambung Eggi, akan mendatangi Bandara Soekarno Hatta (Soetta), seperti yang sudah ramai dibicarakan di dunia maya oleh netizen, apabila Rizieq dijemput paksa dari Arab Saudi. Jika itu terjadi maka bandara akan lumpuh.



Kalau masyarakat dan Kepolisian jeli terhadap celotehan Eggi Sudjana bisa di pidanakan karena pernyataan tersebut “termasuk dalam pengahasutan dengan lisan untuk membangkitkan orang supaya marah, melawan, dan memberotak”.



Dengan begitu Eggi Sudjana bisa dikenakan pasal 160 KUHP “ Barang siapa di muka umum dengan lisan atau dengan tulisan menghasut supaya melakukan perbuatan yang dapat dihukum, melawan pada kekuasaan umum, dengan kekerasan atau supaya jangan mau menurut peraturan undang-undang atau perintah yang sah yang diberikan menurut peraturan undang-undang, dihukum penjara selama-lamanya enam tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,- (empat ribu lima ratus rupiah)”.



Selain itu Eggi telah melanggar atau dapat diberikan tindakan sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 18 tahun 2003 Tentang Advokat.



Seharusnya Eggi sebagai pengacara tidak bertutur kata seperti itu, dan disarankan lebih fokus kepada materi kasusnya Rizieq Shibab, karena Eggi nampak seperti juru bicara FPI atau orator pada saat berdemo atau unjuk rasa, bukan sebagai pengacara yang kawakan.



Eggi juga tidak segan-segan menuding polisi merekayasa kasur FH dan RS, padalah kapasitas Eggi sebagai pengacara Rizieq Shihab bukan tempatnya memvonis polisi tidak mendasar dan bukti-bukti serta fakta yang dapat dipertanggung jawabkan ibarat "Sang Kuasa Hukum Yang Melanggar Hukum", apalagi menuduh Presiden Kita dalang dibelakang ini semua.

"MUBAHALAH ALA RIZIEQ SHIHAB DIKAJI DARI AJARAN NABI"



Jakarta- Berbicara soal Muhabalah teringat kisah Nabi Muhammad SAW ketika ditantang Muhabalah tentang kebenaran Islam oleh utusan kaum Nasrani Najran di Madinah. 

Walaupun pada  akhirnya  Nabi Muhammad SAW mengurungkan mubahalah dan membatalkan atas permintaan dari utusan yang menantang Muhabalah terhadap Rosullullah SAW.

Ada sedikit yang menggelitik tentang Muhabalah yang dilakukan Rizieq Shihab, sebagaimana dilansir kumparan.com, Selasa (30/5/2017) berikut ini:

“Demi Allah, Alhamdulillah, sejak saya memasuki usia taktif hingga saat ini, saya tidak pernah mencuri, merampas, merampok, membunuh, berjudi, meneggak miras, sodomi ataupun berzina”.

Muhabalah kali ini mengundang beberapa pertanyaan, diantaranya:

  • Muhabalah ditunjukkan terhadap utusan kaum Najran merupakan salah satu mukjizat yang dimilik Nabi Muhammad SAW; Sementara Rizieq Shihab tidak mempunyai mukjizat dan bukan nabi.
  • Muhabalah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW karena ada penantangnya untuk membenarkan ajaran Islam; sementara Muhabalah Rizieq Shihab tidak ada penantangnya hanya sejumah pasal pidana yang akan menjeratnya.
  • Muhabalah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW jelas tempat dan sumpahnya serta disaksikan oleh keluarga dan umatnya; Sementara Muhabalah Rizieq Shihab dilakukan di media sosial dan disaksikan oleh Muslim Cyber Army.

Sementara tiga saja pertanyaan atas muhabalah yang menggelikan dari Rizieq Shihab, walaupun banyak pertanyaan dari penulis atas Muhabalah yang dilakukan Rizieq Shihab, karena di jaman sekarang dan menolok kasusnya harus dihadapi secara hukum, bukan melakukan Muhabalah.

Penulis sekaligus muslim mempercayai kelebihan yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, namun penulis juga percaya bahwa Nabi terakhir bagi umat muslim adalah Nabi Muhammad SAW  dengan segala kelebihan yang diberikan-Nya.

Jika Rizieq Shihab ingin menyamai Rosullullah SAW, kiranya agar segera bertaubat dan mohon ampunan kepada Allah SWT, mumpung masih di Arab, serta kami doakan agar Beliau Baginda Habibana Rizieq Shihab segera sadar dan kembali kepada fitrahnya.

Jumat, 02 Juni 2017

PERSEKUSI ANARKHI ALA FPI TUAI KEBENCIAN



Jakarta - Istilah persekusi mendadak viral pekan ini, selain stasiun televisi ramai juga di media mainstream maupun media sosial dan ungggahan youtobe.

Dalam unggahan youtube terbaru terkait persekusi,  nampak jelas puluhan anggota FPI memukul, menempeleng dan  melakukan penganiayaan terhadap bocah 15 tahun, namun seperti biasa FPI  berkilah itu bukan anggota FPI walaupun setelah beberapa orang  di tangkap Polda Metro, BHF    (Badan Hukum Front) mati-matian membelanya.

Namun yang mengalami trauma atas persekusi yang anarkhi dari FPI bukan hanya Putra Mario bocah 15 tahun, sebelumnya sekorang dokter berhijab atas nama Fiera Lovita juga mengalami sok berat dan menangis saat di wawancarai televisi beberapa hari yang lalu.

Kapolri Jendral Tito Karnvian mengemukakan akan mengusut dan memproses secar hukum  kasus persekusi dokter Fiera Lovita yang terjadi di Solok Sumatra Barat, Ujar Tito usai  buka bersama dengan aktivis di Pancoran, Kamis (1/06/2017).

Selain itu ada lagi yang menjadi korban persekusi yaitu seorang wanita kelahiran Banyuwangi Penulis Agama Warisan, yaitu Afi Nihaya Faradisa (18th), tulisan dan isinya bagus dan akan miris ketika membacanya. 

Persekusi FPI yang anarkhi itu kerap dilakukan terhadap perempuan dan anak, maka dari itu wajar saja mengundang kebencian dari banyak pihak atas tindakan FPI tersebut,  seolah olah FPI mengingatkan kepada kita semua, bahwa jangan coba berurusan dengan FPI pasti berhadapan dengan pentungan dan besi seperti dua tahun kebelakang pentolan FPI Rizieq Shihab dibui karena anarkhi.

Kejadian itu, ditanggapi oleh mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, Beliau mengatakan kepada detik.com menyayangkan adanya tindakan persekusi yang dilakukan oleh suatu ormas. Selain itu Try Sutrisno juga mengatakan Persekusi melanggar Pancasila dan wajib digempur, jumat (2/06/2017).

Selanjutnya  Komnas PA (Perempuan dan Anak) pada detik.com menunjukkan kekecewaannya, dengan mendesak Kapolri jendral Tito untuk usut dan hentikan persekusi terhadap anam M (15) oleh ormas FPI karena di tuduh menghina Rizieq Shihab.
Arist Ketua Umum Komnas PA menegaskan “Komnas PA meminta Kapolri segera mengusut persekusi yang menimpa anak M (15) yang diduga dilakukan. sekelompok  orang dari FPI, dan meminta Pimpinan FPI menghentikan tindakan Persekusi terhadap masyarakat khususnya anak.” Ujarnya jumat (2/06/2017)