Selasa, 31 Januari 2017

Aliansi Anti Pornografi Meminta Polri Mengusut Tuntas Isu Perselingkuhan Rizieq dan Firza

Jakarta , Berita Hangat - Dengan video percakapan Firza Husein yang sedang marak di media Sosial Youtube akhir akhir ini , Aliansi Mahasiswa Anti-Pornografi (AMAP) melaporkan peredaran video yang memuat konten pornografi, dilengkapi dengan percakapan mesum yang menyebut nama Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein ke Polda Metro Jaya, Senin malam, 30 Januari 2017.

Dalam Laporan Polisi nomor LP/ 510/ I/ 2017/ PMJ/ Ditreskrimsus 30 Januari 2017, AMAP meminta kepolisian segera menelusuri siapa penyebar video, pembuat situs, serta kebenaran isi video tersebut.

“Kita meminta kepada Polri untuk membuktikan keaslian dokumen dan foto ini, benar atau tidak? Karena ini sangat menganggu generasi muda,” tegas Koordinator AMAP, Jefri Ashar, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Desakan senada diserukan massa yang tergabung dalam Lintas Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta dan Umat Muslim Indonesia. Ratusan massa tersebut mendatangi Mabes Polri di Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan pada hari ini, Selasa, 31 Januari 2017.

“Mendesak Mabes Polri untuk mengusut tuntas isu perselingkuhan Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein. Kami umat Islam merasa terganggu atas isu perselingkuhan Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein” tulis massa dalam spanduk yang mereka bentangkan.

Selain spanduk, massa juga membawa poster bergambar Habib Rizieq dan Firza Husein dalam pose semi telanjang seperti yang beredar di Youtube.

Sementara itu, Praktisi Hukum, M. Zakir Rasyidin, berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti laporan masyarakat.

“Sesuai KUHP, setiap ada laporan, Polri sebagai salah satu lembaga penegak hukum wajib memprosesnya, agar apa yang dilaporkan bisa jelas serta tidak memunculkan persepsi yang beragam,” ujar Zakir, saat dihubungi, Selasa (31/1).

Sekjen Majelis Advokat Muda Nasional Indonesia (Madani) ini meyakini polisi mampu membuka tabir ini dengan segala kecanggihan peralatan yang mereka miliki dan yakin pasti Polri sudah Kantongi Identitas Penyebar Chat Rizieq Shihab dan Firza Husein.

Kamis, 26 Januari 2017

Surat Terbuka dari Henry Subiakto untuk Yang Terhormat bapak Al Muzamil Yusuf, Anggota DPR RI.


Jakarta - 26 Januari 2017

Berikut adalah sebuah surat terbuka dari Henry Subiako yang tertuju kepada Al Muzamil Yusuf:

Saya merinding mendengar pernyataan bapak Al Muzamil Yusuf, anggota DPR RI bicara tentang Bendera Merah Putih yang ditulisi Kalimat Tauhid.  Betapa tidak, pak Muzamil mengungkap tentang kemuliaan kalimat Tauhid yang selama ini kita sucikan.

Sebagai umat Islam saya setuju atas
kesucian dan keutamaan kalimat Tauhid "La illaha illallah Muhammad dza rosululloh". Kalimat Tauhid ini amat mulia dan suci dan harus kita hormati, mungkin semua umat Islam tidak ada yg meragukannya.

Namun untuk yang lain, maaf saya tidak setuju kalau berdasar logika kesucian kalimat Tauhid lalu orang dibenarkan saat ada yang membuat coretan atau tulisan pada bendera Merah Putih kita, lambang Negara Indonesia.

Lafal tauhid mmg mulia, atau suci bagi kita umat Islam, tapi sesuatu yg suci apa lalu layak kalau ditulis di atas bendera lambang negara RI? Bendera Merah Putih adalah lambang negara dan bangsa, dimana bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai agama.  Apalagi jelas jelas membuat coretan di Bendera Merah Putih itu dilarang dlm UU no 24 th 2008 pasal 24.

Kalau alasannya Lafal Tauhid itu kita yakini sangat mulia, atau suci, sehingga saat dituliskan di Bendera itu tdk dianggap tidak merendahkan bendera negara, ini masih memunculkan perdebatan. Bagaimana kalau kemudian lewat logika itu, apa dibenarkan kalau semua bendera Merah Putih lalu ditulisi kalimat Tauhid sebagai ungkapan kecintaan pada keyakinan kita? Atau diberi tulisan Allah apakah juga dibenarkan?

Bagi saya sesuatu yg suci, yang kita
muliakan tidak berarti boleh kita tempatkan sembarangan, yang jelas2 dilarang oleh UU. Ini persoalan penempatan yg tidak benar dan melanggar UU.

Kemudian bagimana kalau saudara2 kita sebangsa yg beragama Kristen dengan alasan yg sama, merasa juga dibolehkan memberi gambar salib, atau coretan kata2 yg dianggap suci dari agamanya?  Terus yang Budha juga melakukan hal yang sama? Atau yang  ber Agama Hindu kasih tulisan "Om swasti astu terus bagaimana? Mereka juga bisa beralasan, itu adalah kalimat suci bagi mereka.

Kalau hal pelanggaran hukum kita biarkan hanya karena alasan agama dan keyakinan kita masing masing, maka bisa rusak negara ini.

Kalau masalahnya adalah banyaknya kasus sebelumnya tentang corat coret bendera Merah Putih tapi dibiarkan, ya sekarang justru harus dijadikan momentum untuk penegakkan hukum. Bukan malah memberikan pembenar pada pelanggaran UU.

Mungkin dulu bnyk yg tdk protes karena tdk tahu, atau tdk peduli. Sekarang  jadi menarik menarik bagi publik krn terkait politik dan mengatas namakan agama. Bagi kami janganlah pula kejadian masa lalu seakan jadi pembenar. Lalu terjadilah Pembiayaran UU dilanggar.

Menurut hemat saya, usut saja semua pelanggaran thd UU terkait bendera, DPR silahkan mendesak penegakan hukum tanpa pandang bulu.  Tentu saja untuk kasus yang masih ada bukti, saksi dan siapa siapa pelakunya.  Biarkan agar jd pendidikan hukum bagi masyarakat.

Untuk itu, bagi penyelenggara negara hendaknya menggunakan logika berpikir yang senantiasa merujuk pada kepentingan NKRI berdasarka hukum nasional. Bukan dalil masing masing keyakinan agama kita. Demikian masukan saya sebagai Warga Negara yang kebetulan beragama Islam.

Wassalam

Henry Subiakto.

Selasa, 24 Januari 2017

Inilah Polisi Ganteng di Aksi Bela Ulama 23 Januari 2017


Jakarta - Selasa , 23 Januari 2016

Kemarin pada saat aksi Bela Ulama yang di laksanakan gabungan para organisasi islam untuk mengawal Habib Rizieq Sihab yang sedang tersandung beberapa laporan Polisi yang menyudutkan dirinya.

Dengan moment ini banyak para petugas Kepolisian yang berjaga aksi tersebut. aksi yang menyebabkan lalu lintas terhambat karna banyaknya masa dari masyarakat muslim.



Namun ada seorang petugas Polisi Lalu Lintas yang mencuri perhatian dari sekian banyaknya polisi yang bertugas mengamankan aksi tersebut. yaitu AKBP Indra Jafar yang menjabat sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dengan pose gagahnya mampu mencuri perhatian netizen kaum hawa maupun kaum adam.

Namun pak Polisi ini sudah tidak asing lagi karena pada saat demo 212 ia menjadi seorang Muazin saat shalat Jumat di Monas.

Senin, 23 Januari 2017

ANGGOTA POLISI MENGAWAL RIZIEQ DI RESKRIMSUS POLDA METRO JAYA

 

Jakarta - Senin , 23 Januari 2016 Kepolisian Polda Metro Jaya melakukan panggilan kepada Habib Rizieq pemimpin dari FPI (Front Pembela Islam) yang tersandung kasus ceramah yang berisi Palu Arit di mata uang Indonesia.

Sekira pukul 10.00 WIB Habib Rizieq mendatangi Polda Metro Jaya dan dikawal oleh anggota Polisi untuk memasuki Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, sesampainya disana para wartawan sudah berkumpul untuk mengambil foto Rizieq mendatangi tempat pemeriksaan.

Tetapi para anggota kepolisian mengawal Rizieq untuk memasuki tempat pemeriksaan tersebut tidaklah mudah karna terlalu banyaknya wartawan yang hadir membuat anggota kepolisian kewalahan sampai - sampai seorang petugas berbaret biru tersebut wajahnya terkena moncong kamera.